Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Ledakan
2
Suka
2,811
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dia menggigiti bibir bawahnya. Dia mengusap keringat di dahinya. Berkali-kali dia menyatukan alis. Dia menggaruk kepalanya yang botak. Kecekungan matanya sangat jelas. Pandangannya nanar. Kecekungan matanya berair, dia masih terlihat tampan.

Dia kembali menggigiti bibir bawahnya yang ungu pucat. Lingkaran hitam di bawah matanya bertambah. Kini dia menutup kedua wajahnya dengan dua tangannya. Dia terisak. Dia masih terlihat tampan.

Dia sandarkan kepalanya di setir mobil. Masih terisak. Lalu dia hapus air matanya, masih bersandar di setir mobil. Dia hirup ingusnya. Dia melirik ke jok sebelah. Matanya hitam, cekung, indah. Dia makin terlihat tampan. 

Dia membuang muka dari jok di sampingnya. Dia nyalakan sebatang Marlboro. Hirup dalam-dalam. Kelihatan cekungan dalam di pipinya. Dia menikmati rokoknya. Dia masih terlalu muda.

Tapi dia membuang rokoknya sebelum habis. Telapaknya basah, dia keringatan. Dia menatap kosong ke depan, tapi kemudian tersenyum, senyum yang indah, gigi putih, gusi ungu gelap, dia manis. Terkekeh dia tertawa, kemudian melirik ke jok di sampingnya dan berhenti. Lalu menatap kosong sebentar dan meledak ia dengan tangis, terisak. Badannya terguncang, seluruhnya gemetar. Air matanya, ingusnya mengalir ke mana-mana. Menggenangi kaos abu-abu gelapnya yang telah basah dengan keringat yang mengering. Dia sungguh tampan.

Di jok sebelahnya, seorang wanita muda duduk seperti tertidur, wajahnya cantik dengan rambut hitam keriting sebahu. Tubuhnya kurus dengan kemeja putih. Wanita muda dengan tiga tindikan di telinga kiri, dua di kanan. Dengan tato kunci F di paha kiri. Dengan bra dan celana dalam hitam, dibalut kemeja putih, jins belel, dan sepatu kanvas putih yang baru dia beli karena diskon 50% tepat seminggu lalu. Wanita muda yang cantik walau tanpa make up. Tubuhnya kurus karena mati-matian diet.

Tubuhnya dengan kemeja putih berlumur darah. Berkali-kali ditikam dada dan perutnya. Tubuhnya mati, darah telah berhenti mengalir, habis. Bibir pucat wanita muda itu tersenyum. Dia seperti terbebaskan. Tubuhnya mati kehabisan darah.

Darah itu, darahku.

Tubuh itu, tubuhku.

Jum’at, 7 Maret ‘03

15.30 6101

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Penantian
Faristama Aldrich
Flash
Ledakan
Aneidda
Skrip Film
Who Did It?
Fann Ardian
Novel
Bronze
MYSOPHOBIA
Aldi A.
Flash
Tak Sengaja Lewat Depan Rumahmu
Oktabri
Novel
Sisi Gelap
Ari Keling
Flash
REMEMBER ME
Ocha
Flash
Arya Vati
Silvia
Flash
MAWAR BIRU JADI PILU
Feffi
Novel
The Reason Why I Give Up
batiar
Novel
Memori Berdarah
Adnan Fadhil
Cerpen
Bronze
ORANG-ORANG SERIGALA
sri wintala achmad
Novel
Bronze
SHUTTER LOVE
Dzikrika Sanggita Rahmanuwati
Flash
Kunci Ruangan Itu
Arwis Pitha
Flash
Tim Bureau - Dua Sisi Cermin
KOJI
Rekomendasi
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda