Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Ledakan
2
Suka
2,899
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dia menggigiti bibir bawahnya. Dia mengusap keringat di dahinya. Berkali-kali dia menyatukan alis. Dia menggaruk kepalanya yang botak. Kecekungan matanya sangat jelas. Pandangannya nanar. Kecekungan matanya berair, dia masih terlihat tampan.

Dia kembali menggigiti bibir bawahnya yang ungu pucat. Lingkaran hitam di bawah matanya bertambah. Kini dia menutup kedua wajahnya dengan dua tangannya. Dia terisak. Dia masih terlihat tampan.

Dia sandarkan kepalanya di setir mobil. Masih terisak. Lalu dia hapus air matanya, masih bersandar di setir mobil. Dia hirup ingusnya. Dia melirik ke jok sebelah. Matanya hitam, cekung, indah. Dia makin terlihat tampan. 

Dia membuang muka dari jok di sampingnya. Dia nyalakan sebatang Marlboro. Hirup dalam-dalam. Kelihatan cekungan dalam di pipinya. Dia menikmati rokoknya. Dia masih terlalu muda.

Tapi dia membuang rokoknya sebelum habis. Telapaknya basah, dia keringatan. Dia menatap kosong ke depan, tapi kemudian tersenyum, senyum yang indah, gigi putih, gusi ungu gelap, dia manis. Terkekeh dia tertawa, kemudian melirik ke jok di sampingnya dan berhenti. Lalu menatap kosong sebentar dan meledak ia dengan tangis, terisak. Badannya terguncang, seluruhnya gemetar. Air matanya, ingusnya mengalir ke mana-mana. Menggenangi kaos abu-abu gelapnya yang telah basah dengan keringat yang mengering. Dia sungguh tampan.

Di jok sebelahnya, seorang wanita muda duduk seperti tertidur, wajahnya cantik dengan rambut hitam keriting sebahu. Tubuhnya kurus dengan kemeja putih. Wanita muda dengan tiga tindikan di telinga kiri, dua di kanan. Dengan tato kunci F di paha kiri. Dengan bra dan celana dalam hitam, dibalut kemeja putih, jins belel, dan sepatu kanvas putih yang baru dia beli karena diskon 50% tepat seminggu lalu. Wanita muda yang cantik walau tanpa make up. Tubuhnya kurus karena mati-matian diet.

Tubuhnya dengan kemeja putih berlumur darah. Berkali-kali ditikam dada dan perutnya. Tubuhnya mati, darah telah berhenti mengalir, habis. Bibir pucat wanita muda itu tersenyum. Dia seperti terbebaskan. Tubuhnya mati kehabisan darah.

Darah itu, darahku.

Tubuh itu, tubuhku.

Jum’at, 7 Maret ‘03

15.30 6101

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Ledakan
Aneidda
Novel
Petaka Kala Itu
Jia Aviena
Cerpen
Bronze
Misunderstanding
Aijin Isbatikah
Flash
Gone Boy
Jatmiko Wicaksono
Flash
Api yang Berdamai dengan Hujan
Ravistara
Flash
Si Pembawa Pesan
Ayu Anggun
Flash
Bronze
Lembur
Hesti Ary Windiastuti
Novel
HILANG
mahes.varaa
Novel
FIRASAT
Rara
Novel
Gold
Sherlock Holmes: Locked Rooms
Mizan Publishing
Novel
Apavarga
H.N.Minah
Flash
After Dark
Populartflower
Cerpen
Bronze
Gadis Gila dan Ajal
penulis kacangan
Novel
The Painting On The Wall
Ma'arif
Novel
Gold
Sang Peramal
Noura Publishing
Rekomendasi
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda