Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Ledakan
3
Suka
7,986
Dibaca

Dia menggigiti bibir bawahnya. Dia mengusap keringat di dahinya. Berkali-kali dia menyatukan alis. Dia menggaruk kepalanya yang botak. Kecekungan matanya sangat jelas. Pandangannya nanar. Kecekungan matanya berair, dia masih terlihat tampan.

Dia kembali menggigiti bibir bawahnya yang ungu pucat. Lingkaran hitam di bawah matanya bertambah. Kini dia menutup kedua wajahnya dengan dua tangannya. Dia terisak. Dia masih terlihat tampan.

Dia sandarkan kepalanya di setir mobil. Masih terisak. Lalu dia hapus air matanya, masih bersandar di setir mobil. Dia hirup ingusnya. Dia melirik ke jok sebelah. Matanya hitam, cekung, indah. Dia makin terlihat tampan. 

Dia membuang muka dari jok di sampingnya. Dia nyalakan sebatang Marlboro. Hirup dalam-dalam. Kelihatan cekungan dalam di pipinya. Dia menikmati rokoknya. Dia masih terlalu muda.

Tapi dia membuang rokoknya sebelum habis. Telapaknya basah, dia keringatan. Dia menatap kosong ke depan, tapi kemudian tersenyum, senyum yang indah, gigi putih, gusi ungu gelap, dia manis. Terkekeh dia tertawa, kemudian melirik ke jok di sampingnya dan berhenti. Lalu menatap kosong sebentar dan meledak ia dengan tangis, terisak. Badannya terguncang, seluruhnya gemetar. Air matanya, ingusnya mengalir ke mana-mana. Menggenangi kaos abu-abu gelapnya yang telah basah dengan keringat yang mengering. Dia sungguh tampan.

Di jok sebelahnya, seorang wanita muda duduk seperti tertidur, wajahnya cantik dengan rambut hitam keriting sebahu. Tubuhnya kurus dengan kemeja putih. Wanita muda dengan tiga tindikan di telinga kiri, dua di kanan. Dengan tato kunci F di paha kiri. Dengan bra dan celana dalam hitam, dibalut kemeja putih, jins belel, dan sepatu kanvas putih yang baru dia beli karena diskon 50% tepat seminggu lalu. Wanita muda yang cantik walau tanpa make up. Tubuhnya kurus karena mati-matian diet.

Tubuhnya dengan kemeja putih berlumur darah. Berkali-kali ditikam dada dan perutnya. Tubuhnya mati, darah telah berhenti mengalir, habis. Bibir pucat wanita muda itu tersenyum. Dia seperti terbebaskan. Tubuhnya mati kehabisan darah.

Darah itu, darahku.

Tubuh itu, tubuhku.

Jum’at, 7 Maret ‘03

15.30 6101

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Ledakan
Aneidda
Flash
Pelangi Tiga Warna
Yaraa
Flash
Petunjuk
Miss Rain
Flash
Siapa Pembunuh Nina?
M Fadly Hasibuan
Cerpen
Bronze
Jurnal Kosong
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ketukan Ganda
Novita Ledo
Cerpen
Bronze
Duet Maut Penjerat Burung
Ron Nee Soo
Cerpen
Risalah Masa
hyu
Novel
Bronze
Hero or Zero
Aylanna N. Arcelia
Cerpen
Dunia Ihsan
Freya
Flash
Bronze
Kamar Nomor 10
Onet Adithia Rizlan
Novel
Tumbal Hati
Prima Taufik
Flash
Petunjuk Cacing
Omius
Cerpen
Bronze
Sandal Untuk Ibu
Erika Oktavian
Novel
Rahasia Wicara
Muhamad Ghani Dhafin Ramadhan
Rekomendasi
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda