Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Ledakan
3
Suka
10,105
Dibaca

Dia menggigiti bibir bawahnya. Dia mengusap keringat di dahinya. Berkali-kali dia menyatukan alis. Dia menggaruk kepalanya yang botak. Kecekungan matanya sangat jelas. Pandangannya nanar. Kecekungan matanya berair, dia masih terlihat tampan.

Dia kembali menggigiti bibir bawahnya yang ungu pucat. Lingkaran hitam di bawah matanya bertambah. Kini dia menutup kedua wajahnya dengan dua tangannya. Dia terisak. Dia masih terlihat tampan.

Dia sandarkan kepalanya di setir mobil. Masih terisak. Lalu dia hapus air matanya, masih bersandar di setir mobil. Dia hirup ingusnya. Dia melirik ke jok sebelah. Matanya hitam, cekung, indah. Dia makin terlihat tampan. 

Dia membuang muka dari jok di sampingnya. Dia nyalakan sebatang Marlboro. Hirup dalam-dalam. Kelihatan cekungan dalam di pipinya. Dia menikmati rokoknya. Dia masih terlalu muda.

Tapi dia membuang rokoknya sebelum habis. Telapaknya basah, dia keringatan. Dia menatap kosong ke depan, tapi kemudian tersenyum, senyum yang indah, gigi putih, gusi ungu gelap, dia manis. Terkekeh dia tertawa, kemudian melirik ke jok di sampingnya dan berhenti. Lalu menatap kosong sebentar dan meledak ia dengan tangis, terisak. Badannya terguncang, seluruhnya gemetar. Air matanya, ingusnya mengalir ke mana-mana. Menggenangi kaos abu-abu gelapnya yang telah basah dengan keringat yang mengering. Dia sungguh tampan.

Di jok sebelahnya, seorang wanita muda duduk seperti tertidur, wajahnya cantik dengan rambut hitam keriting sebahu. Tubuhnya kurus dengan kemeja putih. Wanita muda dengan tiga tindikan di telinga kiri, dua di kanan. Dengan tato kunci F di paha kiri. Dengan bra dan celana dalam hitam, dibalut kemeja putih, jins belel, dan sepatu kanvas putih yang baru dia beli karena diskon 50% tepat seminggu lalu. Wanita muda yang cantik walau tanpa make up. Tubuhnya kurus karena mati-matian diet.

Tubuhnya dengan kemeja putih berlumur darah. Berkali-kali ditikam dada dan perutnya. Tubuhnya mati, darah telah berhenti mengalir, habis. Bibir pucat wanita muda itu tersenyum. Dia seperti terbebaskan. Tubuhnya mati kehabisan darah.

Darah itu, darahku.

Tubuh itu, tubuhku.

Jum’at, 7 Maret ‘03

15.30 6101

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Bebek bertelur emas
Mahmud
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Kemala Kembali (2)
Omius
Flash
Bronze
Sang Penjaga (3)
Omius
Skrip Film
Binatang-Binatang Merayap di Bawah Tempat Tidurnya
Maria Wiedyaningsih
Cerpen
MANTRA LUDAH
Hans Wysiwyg
Cerpen
Buah yang Berbuah Tiap Tiga Tahun Sekali
Hekto Kopter
Cerpen
Bronze
Kebaikanku, Tak Perlu Kau Bayar
Ron Nee Soo
Flash
Criminal Case
Ariq Ramadhan Nugraha
Flash
Alat Pendeteksi Jodoh
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Cerpen
Bronze
Perjalanan Asing
Bayu Ari Sugiarto
Skrip Film
BANDONG
Eko Hartono
Cerpen
Bronze
Si Bob
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Garnet
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Lelaki Bibliokas
Aruna Mufida
Rekomendasi
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda