Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
PETUALANGAN MIMPI: MAIL?
3
Suka
3,953
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Tanggal tujuh, seperti biasanya. Pak Lurah akan berkeliling untuk mengumumkan kegiatan hening siang. Sebelumnya, rumah kami wajib diplafon agar sedikit cahaya dari luar yang dapat masuk rumah, termasuk kamar. Pada pukul dua sampai empat siang, kami harus menutup rapat rumah kami tanpa celah, walaupun tak mungkin tidak kebobolan.

Mereka akan datang, dan kampung akan sepi. Mereka bukan warga negara kami, juga bukan warga luar negara. Mereka kemari untuk mencari makanan. Biasanya hanya buah yang diambil, serta sedikit mengacak-acak rumah kami. Warga harus sembunyi dalam tempat paling aman. Di rumah sederhana kami, yang paling aman adalah kamarku, terletak di sebelah ruang tengah dan tidak ada jendela.

Sudah hampir jam dua. Aku menyeret adikku yang besar ke kamar dan menutup mulutnya dengan lakban, agar tidak banyak bicara. Ibuku otomatis masuk berkumpul dengan kami.

Tidak, adikku yang kecil masih tertinggal di kamar ibu. "Bod*h! Sudah umur 5 tahun, susah dibilangi," umpatku. Aku segera berlari dan menyambar bocah nakal itu. Kututup jendela di kamarnya keras. Padahal tadi sudah kututup.

Aku panik. Adikku dan lainnya kukunci di dalam kamarku. Sementara aku menyeret lemari, kursi, meja untuk menyangga pintu samping dan utama.

Selesai, aku berlari ke kamarku. Suara berisik terdengar samar, hingga ...,

brak!

Suara benda berjatuhan. Sudah pasti kebobolan. Kubungkam mulut adik dan ibuku. Ibu batuk-batuk terus. Samar-samar seperti suara bocah terdengar dari kamar kosong di samping. Aku sengaja menaruh rambutan di sana, agar mereka tidak mengacak ruang lainnya seperti bulan lalu.

"Mmm ...." Adik kecilku terus meronta. Ibu menampik tanganku dan keluar kamar. Mataku terbelalak. Ibu ingin minum. Kamar sedikit terbuka. Aku tidak bisa melihat ke arah pintu dan kubiarkan ibu. Aku hanya berharap dia selamat.

Bunyi 'krompyang' terdengar dari arah dapur. Ibu!

Adikku berhasil melepaskan bungkamanku. Setidaknya aku melirik ada bayangan hitam pendek. "Mail?" ucap adik kecilku.

"Korang takut ka?" Suara dari pintu membuatku merinding tapi penasaran. "Saya dengan kawan-kawan. Tak payah takut."

Kutoleh ke arah itu? Apa yang kulihat? Mail! Mail dua singgit! T-tapi sebelumnya alien aneh itu yang datang. Wajahnya seram dan tidak bisa berbicara.

"Kami datang nak lawan makhluk asing yang ganggu korang." Astaga ini episode berapa? Aku tidak pernah lihat di televisi. "Tak da makhluk asing masuk rumah korang."

"Heh, selesaikan kerjamu!"

Suara perempuan memekakkan telingaku. Ibu? Segera aku bangun dari tidurku. Tidak ada Mail di depan kamarku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
PETUALANGAN MIMPI: MAIL?
Tirani K. C.
Novel
KISAH GADIS BISU DAN TULI
Aydhaa Aydhaa
Novel
Peti Mati Suruhan
Yovinus
Novel
Mantra Pengikat Roh Di Pedalaman Kalimantan
Achmad Benbela
Novel
Pesantren Desa Darungan
fenoadinaya
Flash
Bronze
GHOST
HERLIYAN BERCO
Novel
Gold
HARU MAHAMERU
Falcon Publishing
Flash
Lembur
Lovaerina
Cerpen
Bronze
Ada Pocong di Kamarku
Abdi Husairi Nasution
Novel
Sahabat Semati
winda nurdiana
Komik
Bronze
EQUAL
Sukir Subar
Novel
Bronze
DOSA
Ahmad Rusdy
Cerpen
Bronze
Manusia Serigala
Sahid Ahmad
Skrip Film
KUNTI DAN BARON BIRU
Katyusha
Novel
Gold
Fantasteen Ghost`s Whisper
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
PETUALANGAN MIMPI: MAIL?
Tirani K. C.
Flash
Petualangan Mimpi: Pingsan
Tirani K. C.
Flash
CERITA AMPAS
Tirani K. C.
Flash
INI COSPLAY?
Tirani K. C.
Flash
AWAS ADA ORANG
Tirani K. C.
Novel
Bronze
Kill the Kunti
Tirani K. C.