Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Hilang di Gurun Sahara
13
Suka
3,991
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Tolong tolong aku!” aku berteriak sekuat tenaga meminta tolong kepada sekelompok orang yang sedang menunggangi Unta. Tetapi mereka tidak mendengarnya dan melewati aku yang terkapar di gurun Sahara. 

“Aaaa,” aku mencubit tanganku, memastikan jika aku masih hidup. 

“Aku masih hidup tapi kenapa mereka tidak mendengar dan menolongku?” aku sambil melihat ke arah mereka yang pergi menjauh. 

Aku merasa tidak percaya jika mereka tidak melihat bahkan mendengar ku. Sudah jelas aku masih hidup.

Rasa takut yang menyelimutiku, takut mati di gurun Sahara. Selain itu, rasa haus dan lapar yang tidak bisa aku pertahankan. Aku harus bisa bertahan hidup sampai nanti ada orang yang datang menyelamatkanku. Maka tidak ada pilihan lain, aku harus merangkak karena tidak sanggup lagi berjalan. 

Di bawah teriknya sinar matahari, aku merangkak mencari sumber mata air dan tumbuhan yang bisa dimakan. 

Setelah sekian lama merangkak akhirnya, aku melihat pohon kaktus. Namun, ketika aku akan memetik kaktus tersebut ada ular yang tertidur sambil melingkarkan tubuhnya di bawah pohon kaktus. Aku tidak punya alat apapun untuk mengusir ular. Oleh karena itu, aku mengurungkan niat untuk memetik kaktus tersebut dan mencari kaktus lain. Kulihat ada kaktus lain dan aku berusaha merangkak untuk memetik kaktus tersebut. Aku mengamati kaktus tersebut untuk memastikan tidak ada ular. 

“Aman tidak ada ular,” gumamku. 

Aku melepas sepatuku dan menggunakannya untuk memetik kaktus dan menyingkirkan semua durinya. Setelah itu, aku patahkan menjadi dua dan menghisapnya untuk melepaskan dahaga. Karena aku kelaparan, tanpa disadari aku mengunyah dan menelannya. 

“Byuuur,” suara air membasahi bajuku. 

“Dimas, bangun! Sudah siang nanti kamu terlambat ke sekolah.” Ibu membangunkan aku. 

Aku membuka mataku, “Ibu?” 

“Kebangetan kamu Dim, dibangunkan dari tadi kok susah amat. Harus disiram dulu baru bangun.” kata Ibuku dengan muka kesal. 

“Kenapa Bu, pagi-pagi kok sudah ngomel? Lo, itu Dimas kenapa kok basah kuyup gitu, ngompol dia Bu?”

Bapak ku salah paham karena ibu menyiram celanaku bukan mukaku. Sedangkan aku masih duduk di lantai di depan TV sambil tertawa sendiri.

Dalam benakku berkata, “Jadi aku ketiduran diruang tamu dan semua itu hanya mimpi.” 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@nur. iya. sama-sama. 🤗🙏
@egidperdana89 : Hahaha. Terima kasih, Kak 🙏😂
mimpi yang jadi basah. 🤣
Thank you @alifanar
Kan percobaan. Mengetes pembaca 🤣. Thanks, kak🙏💕
Kenapa di set harga Rp1000? Jadinya aku bayar cuma 1000 😁
@alifanar : Terima kasih, Kak, sudah mampir membaca 🙏❤️
Duh, Gusti. Sampai ngompol. 🤣🤣🤣
Adawww!!! Nama kesayanganku, Dimash. Pakai "H". 🤣🤣🤣😁👏👌
@darmalooooo : Hehe, 🙏😊
Rekomendasi dari Drama
Flash
Hilang di Gurun Sahara
NUR C
Novel
Bronze
Ditunggu Tuhan
Herman Sim
Cerpen
Muazin Terakhir
Handi Yawan
Novel
Gold
KKPK Ide Misterius
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
The Butterfly
Kandil Sukma Ayu
Novel
Lakon
Putriyani Hamballah
Novel
Bronze
Korupsi Dalam Puisi Sepotong Roti
Arroyyan Dwi Andini
Novel
Best Friend
William Oktavius
Flash
Bronze
Ruang Kedua
Hesti Ary Windiastuti
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Flash
Bronze
Telah Berubah
Lisa Ariyanti
Novel
612 Hours
Dya
Novel
H-365
Ludiamanta
Novel
Gitar Renno
Dadar Fitrianj
Flash
Bangun Pagi
Molena Banana
Rekomendasi
Flash
Hilang di Gurun Sahara
NUR C
Novel
Joyous Union
NUR C
Flash
Percikan Cinta
NUR C
Novel
The Vampire Fallen For CEO
NUR C
Flash
Kupu-Kupu Malam
NUR C
Novel
Mambaul Hikmah
NUR C
Flash
Karena Kucinta Kau
NUR C
Cerpen
Cari Duit Keluar Duit
NUR C
Flash
Gangneung
NUR C
Cerpen
LOVE FROM BROKEN ROLLER COASTER
NUR C
Flash
Kecewa
NUR C
Flash
Cinta di Ujung Senja
NUR C
Cerpen
Saat Kita Di Bangkok
NUR C
Flash
Fear Of Missing Out
NUR C
Flash
Kode Cinta
NUR C