Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Berkunjung
0
Suka
3,813
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kini aku mengakui bahwa ada yang lebih tajam dari pisau yaitu rindu. Dulu aku selalu meremehkan orang-orang yang berkata rindu, berlebihan menurutku. Namun kini, sejak kali terakhir kau berkunjung hatiku perih serasa disapih. Dan sialnya itu terjadi tiap kali wajahmu atau apapun itu yang berkaitan denganmu terlintas di benak.

“Aku sudah memaafkanmu, Mas.” Ucapmu lirih dalam pelukan kita, betapa itu menyakitkan, kita hanya diberi waktu lima menit untuk bertegur sapa. Belum selesai ku tumpahkan segala penyesalan, petugas sudah menarik tanganku. Tiada kata yang mampu terucap selain jatuhnya air mata. Apalagi saat kudengar kalimat maha kejam itu memaksaku mati seketika. Bahwa kau akan menikah lagi dengan lelaki lain. Namun nyawaku masih saja ada, masih bersedia terluka berkali-kali.

Sungguh aku tidak rela jika anakku lebih mencintai lelaki lain, apalagi memanggilnya dengan sebutan Ayah. Sialan! Berkali-kali menampar tembok sel ini juga percuma, tak menghilangkan kesalku, justru menghadirkan darah dan perih, lagi. Sesekali aku berpikir, jika bunuh diri mungkin sakitnya hanya sekali. Laras, mengapa kau tak berkunjung lagi? Pertanyaan itu selalu menghampiri hati, meski aku tahu jawabannya. Namun tak mau kah kau mempertemukan aku dengan bayi kita yang bahkan belum sempat diberi nama itu?

Malam ini, di balik jeruji besi ini, sinar bulan dari lubang dinding di atas terlihat terang. Inikah sunyi? 

Seandainya saja aku berserah kala itu, barangkali aku mendapatkan maaf dari penghuni rumah yang kucuri barang berharganya itu. Daripada kubunuh ia saat tak sengaja melihatku mengendap yang mengantarkanku ke tempat terkutuk ini. Membuatku kehilangan orang yang setengah mati ku perjuangkan. Demi sesuap nasi kulakukan itu, Laras. 

Namun siapa yang peduli kepada alasan dibalik aksi seorang maling? Kejahatan tetaplah kejahatan.

Entah berapa tahun aku akan membusuk dalam kesunyian ini, dengan harapan kau dan anakmu datang berkunjung.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Luka, Luka, dan Luka
Dewanto Amin Sadono
Flash
Berkunjung
Rolly Roudell
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Novel
Bronze
Lukisan Tiara
wdya
Novel
Aku ingin seperti Dia
Sunarti kacaribu
Novel
Mata untuk Aini
Aji Najiullah Thaib
Novel
Bronze
Jodoh Oh Jodoh
Farah Salma Putriani
Novel
The Scar
Arianti Pratiwi Mustar
Novel
Bronze
Simulakrum
Dinda Ratri
Novel
Bronze
The Breakup Notes
Jauza M
Cerpen
Langit Malam
Elysiaaan
Novel
Bronze
End Of Age ~Novel~
Herman Sim
Skrip Film
LOVE DRAWS
Cloverbean
Flash
Sepatu (Yang Tidak Berdebu)
Nurmala Manurung
Novel
HALF MOON
Cahya Sinda
Rekomendasi
Flash
Berkunjung
Rolly Roudell
Flash
SEMBUH
Rolly Roudell
Novel
Beda
Rolly Roudell
Flash
KARAM
Rolly Roudell
Flash
Ingkar
Rolly Roudell
Flash
Vey
Rolly Roudell
Flash
GELAS PLASTIK
Rolly Roudell
Flash
Gloomy Sunday
Rolly Roudell
Cerpen
Bronze
Kerja / Dikerjain?
Rolly Roudell
Cerpen
Lelaki Yang Berjanji Untuk Tidak Menangis
Rolly Roudell
Skrip Film
Pamit
Rolly Roudell
Skrip Film
Kita, Kota dan Dosa
Rolly Roudell