Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Satu yang Rapuh
3
Suka
2,507
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Iya. Aku akui, aku anak yang terlahir dari keluarga yang gagal. Keluarga ku tak terpecah belah. Ayah tak menyandang status duda, dan ibu ku juga bukan janda. Entah apa yang buat mereka pertahankan namanya sebagai ayah dan ibu di dalam kartu keluarga.

Perceraian. Mereka tak pernah mengungkit masalah itu. Yang mereka ungkit, kami. Anak -anaknya yang masih terbilang butuh mereka.

Kini usiaku menginjak tahun ke 26. Yang mana, banyak hujatan kapan pernikahan ku akan berlangsung ?.

Aku bukan tak ingin menikah, dan atau tak ingin mengulang kesalahan kedua orang tua ku yang gagal membina rumah tangga. Tapi, aku tak punya ambisi yang kuat tuk menikah seperti saudaraku yang lain.

Takut karma ?. Bukan.

Karena buah jatuh tak jauh dari pohon nya ?. Bukan juga.

Bagiku. Pernikahan bukan hanya bertujuan untuk membina, membangun dan atau bahkan anjuran agama. Namun, menikah itu artinya menetapkan satu masalah yang kan melekat sepanjang hidup mu, dan ia sedekat denyut nadi.

Seperti apa yang di lakukan orang tua ku. Masalah kehidupan mereka, tak di hindari atau di selesaikan. Tapi di redamkan. Meski pada kenyataannya. Pernikahan mereka rapuh dalam utuh.

Ibu,,, peranan mu tak pernah ku temui di sepanjang pertumbuhan ku. Kau tak disana untuk membimbing ku melangkah menuju bahagia.

Ayah,,, sosok mu tak pernah ku jumpa di setiap perkembangan ku. Kau tak disana untuk mengajarkan ku caranya merangkai bahagia.

Kalian terlihat gagal. Terasa payah, dan juga tertutur salah. Meski aku tak suka akan hal itu. Tapi semesta mengirimku sebagai anak kalian. Bagian dari kehidupan kalian, bagian kebahagiaan kalian. Dan kegagalan kalian.

Ada perkataan. "Jika orang tua mu gagal dalam rumah tangga. Maka buatlah suatu keberhasilan di keluarga yang akan kau bina". Aku tak tertarik dengan hal seperti itu. Karena kita semua tahu. Sebelum jadi orang tua, semua orang melewati masa menjadi seorang anak. Yang ingin ku sampaikan. "Jadilah anak yang berhasil di dari orang tua yang gagal. Karena gagal nya orang tua. Bukan berarti kegagalan pada anak nya. Buat anak mu kelak merasa iri akan kontribusimu yang merangkai obat di kawah beracun. Karena semestinya, iri akan membangun sebuah ambisi untuk bisa memperbaiki".

Ayah,,, ibu. Jika aku tak berhasil menjadi seorang anak. Maka, bagaimana aku bisa menjadi sosok orang tua yang berdedikasi bagi anak ku kelak. Cucu kalian.

Ayah,,, ibu. Maaf... Mungkin aku bukan harapan kalian. Tapi aku berharap,,, kalian selalu satu meski tak terasa utuh.

Ayah,,, ibu. Cinta kasi kalian berbeda. Meski tak indah, tapi itulah cara kerja semesta mempersatukan kita.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Gone
jingria_jk
Flash
Satu yang Rapuh
Syen Syaputra
Novel
Bronze
LUKA
krasivaya
Novel
Bronze
Benang Merah
leshdewika
Novel
Bronze
Kutitipkan Wajahmu Pada Bulan
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Memoar
Kurarin Arin
Cerpen
Terlalu Bodoh Untuk Jadi Kenyataan
Kosong/Satu
Novel
Bronze
Pada Sebuah Foto
Diani Anggarawati
Novel
TAK SELAMANYA SURGA DI KAKI IBU
mahes.varaa
Novel
Je t'aime Papa
Adlet Almazov
Novel
Bronze
Jarak
Ardi Rai Gunawan
Novel
Bronze
Sang Veteran
Rahmi Susan
Flash
Bronze
Cerita-Cerita Bis Ibukota
Silvarani
Novel
Gold
My First Make Up
Mizan Publishing
Flash
Sebelum Daun Gugur
Panca Lotus
Rekomendasi
Flash
Satu yang Rapuh
Syen Syaputra
Flash
Catatan Abad Ini
Syen Syaputra
Flash
Cacian luka tak bersuara
Syen Syaputra
Flash
Manusia.
Syen Syaputra