Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Brownies (O)Rasa Bayar
15
Suka
11,937
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Krucuk … krucuk ….

Hasan menoleh, “hehe,” tawanya seperti tak ada beban.

Bagas yang mendengar dengan jelas panggilan alami itu langsung menoleh ke arah Hasan. Ia menggeser tempat duduknya mendekati Hasan dan mencondongkan kepalanya ke telinga Hasan. “Kamu lapar?” tanya Bagas dengan suara yang sangat lirih. “Aku juga,” lanjutnya dengan nada lemas.

Hasan mengangguk.

“Tapi masih jam 10, kurang dua jam lagi buat makan siang,” tambah Bagas—masih dengan suara yang sangat pelan.

“Kenapa kalian?” tanya Tari, senior Hasan dan Bagas.

Bagas memperbaiki posisi duduknya. “Enggak kenapa-kenapa Mbak,” jawab Hasan dengan badan tegap sembari tersenyum. 

“Kok lemes banget?” tanya Tari sembari mendekatkan wajahnya ke depan laptop Hasan, lalu melirik ke arah Hasan.

“Lapar dia mbak,” sahut Bagas.

“Emang kamu enggak sarapan?” tanya Tari.

Hasan menggelengkan kepalanya. “Tadi keburu mbak, kan mbak bilang suruh datang pagi. Aku enggak sempet beli makan, bangun juga kesiangan.”

“Ya, elah. Suruh siapa bangun kesiangan,” jawab Tari sembari berjalan ke arah Bagas dan melihat layar laptop Bagas.

Emang Mbak Tari bangun jam berapa? Gerutu Hasan dalam hati sembari memanyunkan bibir tipisnya. 

“Aku juga lapar, tapi aku enggak bisa kasih dispensasi buat kalian keluar beli makan. Belum waktunya. Nanti aku kena kartu kuning.” Tari berjalan ke arah meja kerjanya. “Oh ya, Hasan detail bahan dan harganya bisa dikirim ke aku sekarang ya. Biar aku cek. Kalau sudah ….”

“Sudah mbak yang itu,” jawab Hasan kembali bersemangat. “ON THE WAY.”

“Alah keminggris,” sahut Bagas.

“Bagas! Bahan buat presentasinya udah belum? Foto-foto di lapangan dan di tempat proses produksi juga.”

“Hehe, ini lagi ngumpulin data mbak,” jawab Bagas.

“Oke, kalau sudah selesai segera email ke aku ya!”

“Siap! Laksanakan!” jawab Bagas.

Tari berjalan ke arah pintu masuk.

Bagas mendekati Hasan dan berbisik, “Mau kemana Bu Bos?”

Hasan menggeleng.

“Makasih Pak,” ucap Tari.

Tari berjalan ke meja kerjanya.

“Kalian lapar kan?” tanya Tari.

“Iya mbak,” jawab Bagas dan Hasan serempak.

“Ini buat kalian!” Tari membuka kotak kue tart berbalut coklat berhiaskan strowberi di lapisan atasnya.

“Wah, aku dapat Bronis!” teriak Bagas.

“Brownis Orasa1 Bayar,” tambah Hasan.

“HAHA,” tawa ketiganya.

“Dari siapa mbak?” kepo2 Bagas.

“Dari yang nyuruh kalian berangkat pagi karena takut kuenya enggak ada yang makan,” jawab Tari sembari tersenyum. “Ngomong-ngomong ini bukan Brownies ya!” Tangan Tari mencolek sedikit coklat yang ada di pirnggiran kardus, lalu mencicipinya. “Tapi betul sekali, Ora usah3 bayar!”

Keterangan:

1 Orasa: kepanjangan dari “Ora Usah” yang berarti “tidak perlu” (Bahasa Jawa)

2 Kepo: akronim dari bahasa inggris “Knowing Every Partcular Object” yang memiliki arti serba ingin tahu.

3 Ora usah: tidak perlu (Bahasa Jawa) 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Ahha, ya. 😂
Lagi lapar ya kak . makanan mulu nih
Rekomendasi dari Drama
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Novel
Bronze
Hadiah dari TUHAN
Rizky Ade Putra
Komik
In Silence
Adelina Pakpahan
Novel
Bronze
Something with you
nazar aulia hidayah
Novel
Bronze
Euforia
Varenyni
Flash
Punggung Kecil dan Nasi Menangis
Ari S. Effendy
Novel
ANOMALI AIR
Mochammad Eko Priambudi
Novel
Bronze
Anak-anak Surya : kisah anak bangsawan dan nostalgia 90an
Alwinn
Novel
Bronze
Exchange !!!
Rio Parikesit
Novel
Gold
Hitam Putih
Mizan Publishing
Cerpen
Akhirnya Terjawab Sudah
Yovinus
Novel
KALA'KAY'
kieva aulian
Novel
Bronze
Kekasih Halu Jadi Nyata
sapriani
Novel
Gold
NY Over Heels
Bentang Pustaka
Novel
Lemon
Dinasaurus
Rekomendasi
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Jam Tangan
Sena N. A.
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.