Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pitak, Botak, dan Jitak sedang menonton atraksi di alun-alun. Mereka disajikan berbagai pertunjukan yang mengundang decak kagum. Dari mulai berjalan di atas tali, trapeze, juggling, dan masih banyak yang lainnya. Sepulang dari sana, pertunjukan itu menjadi topik hangat mereka.
"Kok, bisa ya dia jalan di atas tali setipis itu?" Jitak, heran.
"Lu juga bisa kalo latian tiap hari kayak dia," celetuk Botak.
"Latian tiap menit kalo enggak ada nyali tetep aja enggak bisa, Bo!"
"Iya juga, sih."
"Kalo gua paling seneng liat atraksi kebal senjata tajem, itu, lho!" kata Pitak, tiba-tiba.
"Ah, itu sih biasa aja. Masih banyak yang lebih jago, Pi," sahut Botak.
"Widih, ngeri .... Emangnya sehebat apa? Dilindes tank, gitu?"
Botak menggeleng. "Lebih hebat daripada itu."
"Ish, jelasin dong. Bikin penasaran aja."
"Nih, dengerin. Enggak ada yang lebih hebat dibandingin 'kebal hukum'!"
Pitak mencebik. "Gua kira apaan, enggak taunya mau nyinyir."
"Bukan 'nyinyir', tapi faktanya emang gitu. Coba lu pikir, orang yang 'kebal hukum' itu hebat banget. Buat mereka, yang salah bisa jadi bener, yang bener bisa jadi salah. Ajaib, 'kan?!"
Pitak manggut-manggut sambil mencerna pikiran. "Bener juga, sih."
Jitak yang dari tadi mendengarkan, tiba-tiba bersuara, "Ya, artinya kalo banyak yang 'kebal hukum', berarti banyak juga yang 'enggak kebal'."
"Hah? Maksud lu?"
Jitak tersenyum lebar. "Maksud gua, kalo ada orang 'kebal hukum' berarti ada orang-orang yang ngebiarin itu terjadi. Eh, bukan cuma ngebiarin doang, tapi nge-du-kung! Nah, orang-orang itu berarti 'enggak kebal disuap'. Bener, 'kan?"
"Genius juga lu, kadang-kadang, Ji!"
TAMAT
* Masukin genre Horror, ah. Soalnya "kebal" itu lebih ME-NGE-RI-KAN dibanding demit!