Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Aku Mencintaiku
1
Suka
4,692
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kulihati jam tangan yang melingkar di lengan kiriku, huhh hanya tinggal hitungan detik acara akan dimulai.

Ini adalah sebuah acara Seminar Nasional yang pertama kali dilaksanakan oleh

kampusku.

Kampusku adalah kampus baru, usianya sama seperti adikku

yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Beruntung kami telah

mendapatkan akreditasi B awal tahun lalu. Sebagai salah satu bentuk dari

pengabdian kami kepada dunia pendidikan di negeri ini, kami melaksanakan

Seminar Nasional dengan tema yang sangat cocok untuk para pemuda era modern

dengan pemateri orang-orang hebat dari ibu kota.

 

Berkali-kali aku mehela napas panjang untuk menenangkan

diri yang gugup, aku bahkan dapat mendengar suara detak jantungku sendiri

dengan jelas. Ini adalah pertama kalinya aku akan berbicara di hadapan banyak

orang dan disaksikan langsung oleh Pak Walikota. Kugosok-gosokan kedua telapak

tanganku yang mulai dingin, sambil menoleh kesekiling aku mencoba untuk menebar

senyuman ramah.

Aku memang tidak begitu menyukai keramaian, tidak menyukai diperhatikan banyak orang, sangat takut jika mereka menyaksikanku melakukan kesalahan diatas panggung. Aku bukanlah mahasiswa yang popular, tidak pintar dengan nilai dominan C, aku banyak diam juga sering tak tampak dan banyak yang tidak mengetahui keberadaanku di kampus.

Semenjak menjadi penanggung jawab acara, aku menjadi lebih

aktif dan sering berinteraksi dengan banyak orang baik itu sesama mahasiswa,

dosen, para stakeholder, pemateri dari ibu kota, juga dengan pak Walikota yang

sebelumnya aku bahkan tidak pernah bertemu dengan beliau. Melelahkan memang, setiap

kali selesai rapat atau pertemuan dengan beberapa stakeholder aku selalu merasa

pusing dan sangat lemas.

---

“Selanjutnya adalah sambutan dari Penanggung jawab acara,

Damar Andreas dipersilahkan.” Pembawa acara memanggilku dengan suara yang

sangat nyaring.

Aku segera bangkit dari tempat duduk, kuberi salam kepada

para tamu penting lalu melanjutkan langkah menuju mimbar diatas panggung.

Kakiku terasa sangat kaku tapi aku kembali tersenyum mencoba untuk menetralkan

perasaanku sendiri. Kuhembuskan napas panjang sebelum akhirnya aku memulai

sambutan.

Ratusan mata tertuju padaku, mereka semua memperhatikan

tiap kata yang keluar dari mulutku, hal itu membuat kepalaku mendadak pusing. Aku

mengakhiri sambutan dalam sepuluh menit, setelah aku mengucapkan penutup para

peserta memberiku tepuk tangan yang sangat meriah. Hal itu membuatku terkejut,

aku merasa seperti seorang pahlawan yang berhasil menyelamatkan anak kecil ditengah

kebakaran gedung.

Salah seorang dosen langsung mengirimi pesan yang isinya sangat melegakkan hatiku dan membuatku sumringah. “Kamu keren, Nak. Bapak bangga sama kamu.”

Beliau memang selalu memberiku semangat dan beliau pernah bilang kalau kita harus percaya dengan kemampuan diri sendiri, jika kita ragu bagaimana bisa orang lain akan percaya dengan kita.

“Mantap Bro! Nilai ketampananmu langsung naik 100 persen!” Justin, Presiden

Mahasiswa mengirim pesan singkat dengan banyak tanda seru. 

Lega sekali rasanya aku dapat membunuh rasa takut di depan

para peserta seminar.

Senyum bahagiaku tidak berhenti hingga acara berakhir. Aku

sangat ingin menangis karena merasa bangga dengan semuanya. Acara yang selama

ini kami dambakan akhirnya terlaksana dan selesai dengan baik.

Selanjutnya, aku ingin menyampaikan presentasi atau pidato

dihadapan pak Presiden. Itu adalah target terbesarku, aku ingin menjadi orang

yang bermanfaat untuk orang lain.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
(Un)natural Feeling
Yooni SRi
Flash
PAYAH
KH_Marpa
Flash
Aku Mencintaiku
SITI NUR AISYAH
Novel
Aku Cinta Kamu
Viola khasturi
Novel
Tidak Ada Kata Berhenti Untuk Seorang Bajingan
ferry fansuri
Cerpen
Modus Operandi
Wiji Lestari
Novel
Like A Flowing Wind
Sugiarty Nasir
Novel
Buku Cinta Seorang Chef
anakucilibo
Novel
Sekutu Putih Abu - Ametisa Belia
Septiani Larasati
Flash
Seperempat Abad
Rahma Pangestuti
Novel
Bronze
Puri Setan dan Penghuninya yang Pernah Jatuh Cinta
romaneskha
Novel
Bronze
Kaligrafi untuk Sabrina
Bisma Lucky Narendra
Novel
Lo Siento, Te Amo
silvha darmayani
Novel
Kelana Bumi Langit
Adrindia Ryandisza
Cerpen
Bronze
Gaun Hitam Pengantin
Silvarani
Rekomendasi
Flash
Aku Mencintaiku
SITI NUR AISYAH
Novel
Bronze
JOMBLO HALU
SITI NUR AISYAH
Flash
Tidak Mungkin
SITI NUR AISYAH
Flash
Pulang
SITI NUR AISYAH
Flash
Deburan Ombak Asmara
SITI NUR AISYAH