Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Salah Sambung
12
Suka
11,424
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Argh ….” Suara Gebi yang aku dengar dari dalam kamar kosku.

Sepertinya dia sedang kesal kepada seseorang.

Aku kembali mendengar suaranya.

“Hallo,” ucap Gebi dengan nada tinggi. “Mas, lain kali jangan kirim apa-apa ke rumah! Aku tidak suka kayak gitu. Uang Mas buat ditabung saja, tidak usah membeli barang-barang atau kue ke rumah!” titah Gebi. “Oh ya, aku juga gak mau lagi dikirimin bunga mawar atau boneka. Di kamarku sudah penuh dengan boneka.”

Aku melihat boneka yang ada di kasurku. Ada sekitar sepuluh boneka pemberian Gebi. Ternyata itu dari sosok yang ia telepon. Aku mengangguk-anggukkan kepala, memanyunkan bibir.

Gebi terus berceloteh, “ Bunga mawarnya juga. Di kamarku sudah penuh, sampai ada yang sudah mengering, daunnya rontok. Mas, jangan kirim-kirim bunga mawar lagi! Aku tidak suka bunga mawar! Kamarku jadi penuh. Mas suka banget buang-buang uang.”

Terdengar samar langkah kaki Gebi berjalan, lalu mengunci pintu.

Aku menoleh ke samping, melihat buket bunga mawar merah yang mekar. Benar sekali, bunga mawar di sampingku adalah pemberian Gebi. Sudah tiga bulan berjalan dan hampir setiap minggu dia memberiku satu buket bunga mawar. Akupun merawatnya dengan memasukkannya ke dalam bekas botol air mineral 500 mili Liter yang aku potong bagian atasnya. Setiap pagi aku mengganti air dalam botol mineral tersebut, berharap bunganya tak layu. Aku menunduk, memperhatikan setangkai bunga mawar merah yang sudah kering di dalam bukuku.

“Hallo, Mas?” tanya Gebi. “Kok diem?”

Aku tak mendengar apa yang dikatakan sosok yang ia ajak bicara. Aku masih berharap Gebi menyebutkan nama sosok itu.

Beberapa saat kemudian.

“Oh, ya …. Maaf, salah sambung. Maaf Buk,” kata Gebi cukup pelan dan sangat sopan.

Aku sedih, karena tak sempat tahu siapa nama sosok itu. Aku juga sedikit tertawa sendiri di dalam kamar. Mungkin Gebi memencet nomor Ibu Kos atau nomor Ibu laundry, karena yang aku tahu dia tidak menyimpan kedua nomor orang penting itu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Novel
Bronze
Incredible
Lia indah farchah
Novel
Bronze
Siapa Namamu?
Hesti Ary Windiastuti
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Cerpen
Bronze
KEPERAWANAN
Iman Siputra
Novel
Fina
Anastasia BR
Novel
Bronze
Secercah Asa
Corla Lums
Flash
It's my journal
Efyna
Novel
Family Bound
Didik Suharsono
Novel
Gold
KKPK Lets Sing with me
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Kencan
Afri Meldam
Novel
Dua Sisi
Johanes Gurning
Skrip Film
PEBINOR (Skenario Film)
Sugiadi Azhar
Novel
Bronze
Kalahkan Aku dengan Cinta
Novianti
Novel
Bronze
Mengaku Sultan
Herman Sim
Rekomendasi
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.