Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Astaghfirullah
5
Suka
5,211
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Suropati alias Rop bergeming sengit. Ia muda, tinggi dan jangkung. Tangan menyilangkan didada. Matanya menyorot pada musuhnya. Dia seorang bangsawan tinggi dan jangkung.

“Tak terkatakan…” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Kau adalah bangsawan koruptor. Aku akan menggorok lehermu.”

Bangsawan itu mengerutkan. “Dasar bocah,” renggutnya sengit. “Kau meremehkanku.” Dia mengacungkan pedang ke arahnya. Rop tersenyum menunggu. Ia tenang dan sabar. Namun si bangsawan itu lantas menarik dan menempelkan sebuah pedang di tenggorokan Rop, dan Rop menyeringai sengit. Rop menarik nafas, dan dalam keheningan itu. Akhirnya, Rop menghela nafas.

Rop mengedikkan bahu. “Kau terlalu percaya diri untuk membunuhku,” kata Rop dingin. “Pedang ini tak pantas menyentuh leherku.”

Si bangsawan mengeryitkan dahi. “Jangan sombong bocah,” renggutnya sengit. “Inilah kematianmu."

Si bangsawan itu menekankan pedangnya ke leher Rop, cukup kuat hingga membuat darah mulai menetes. Rop tersenyum merasakan rasa sakit itu. Rop merasa mata pisau mulai mengiris tenggorokannya.

Rop memusatkan perhatian dan pandangannya pada tiap gerak lawannya, pada tiap kelebat, tiap titik lemah, pada tiap titik mematikan di tubuh lawannya. Hasrat membunuh telah menguasainya bagaikan seorang kawan, dan Rop membiarkan hasrat itu berkuasa dalam dirinya.

Dengan satu gerakan secepat kilat, Rop menarik pergelangan tangan si bangsawan itu, menotokkan jarinya tepat di titik lemahnya, menghentakkannya hingga patah, dan merebut kembali belatinya yang terlepas, lalu dalam satu gerakan yang cepat, digoroklah leher lawannya lebar-lebar.

Si bangsawan itu sempat memandangnya dengan tatapan terkesima sebelum roboh ke tanah, lalu mati.

Rop tersenyum dan menatap sengit kea rah wajah bangsawan itu. “Koruptor memang pantas mati,” kata Rop tajam setajam baja Valyria. “Bangsawan yang tak memegang amanahnya pantas digorok leher atau hukuman mati. Tak terkatakan… Astaghfirullaah.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Bronze
Jurnal Para Arwah: ATMA
Bakasai
Flash
Bronze
Matinya Senja
Hanifa Rahma
Novel
Merah Putih
Kenny Marpow
Novel
Gold
Every Wrong Thing
Noura Publishing
Novel
Gold
Carmine
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
Jangan Bercermin Terlalu Lama
Efi supiyah
Novel
Red Umbrella
Citra Wardani
Novel
Bronze
The Last Winter
Mell Shaliha
Flash
Bronze
ENDING
Onet Adithia Rizlan
Novel
Jakarta 18m
gatot prakosa
Novel
Bronze
Sarah & The Blessed People Vol. 1
usparkledust
Novel
Social media killer
Pradiky winata
Novel
Bronze
Death Pictures
Herman Sim
Cerpen
AYAN
Manna wa Salwaa
Rekomendasi
Flash
Astaghfirullah
Hermawan
Novel
Bronze
Si Cantik
Hermawan
Novel
Bronze
Wisanggeni
Hermawan
Novel
Bronze
Manggalayuda (Sengkelat)
Hermawan
Novel
Bronze
Surya Kirana (Mayapada)
Hermawan
Novel
Bronze
Allohu Ahad
Hermawan
Novel
Bronze
Awal Pertikaian
Hermawan
Novel
Bronze
Sholat Yo
Hermawan
Novel
Bronze
Kapten Garuda (Sang Pembantai)
Hermawan
Novel
Bronze
Alhamdulillaahi (Manggala)
Hermawan
Novel
Bronze
Subhaanalloohi (Sutasoma)
Hermawan
Novel
Bronze
Sasi Kirana (Arga Maruta)
Hermawan
Novel
Bronze
SENOPATI (Trah Bayu)
Hermawan
Novel
Bronze
Aruman (Aku Tak Tahu)
Hermawan
Novel
Bronze
SUTASOMA (Mawar Berduri)
Hermawan