Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Jika
14
Suka
10,396
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pada sesuatu yang tak ku mengerti hadir adalah kata paling ku tunggu. Bukan pada ruang tunggu bandara atau pada ruang tunggu rumah sakit. Menahun ku coba untuk tak menunggu namun membuat semuanya tak pernah menjadi kata, ada.

Dahulu kata jika hanya dalam benak bayang yang tak sanggup ku urai, dan hari ini jika menjadi kata yang tak lagi dipakai, karena jika hadir maka hanya bayang. Hari ini kau berjanji hadir, aku menunggu. Sejam sebelum kau datang aku sudah hadir menegak dua gelas kopi susu dan satu bungkus rokok, lalu kita menjadi kata ada. Aku ada dan kamu ada, kita hadir.

"Egi?"

"Tari?"

Peluk dan rengkuh menjadi satu pada perjalanan panjang, rindu tak lagi berlaku diantaranya. Aku mencium aroma yang sama di balik tubuhmu, bau mu tetap sama, aku mencoba meraih tangan mu lalu kita bersalaman. Peluk lebih cepat tiba, sadar kita belum mengucapkan salam. Selamat datang kembali, untuk yang kesekian kali.

"Kirain kamu becanda untuk bertemu."

"Emang pernah becanda?"

Kata-kata tak percaya pada pertemuan ini masih menjamu pada awal bersapa. Harusnya tak ku ucapkan, ucapkan yang baik-baik saja. Tak bisa ku pendam bahwa aku sangat gugup namun aku rindu, gerak ku tak sesuai yang ku inginkan. Namun kami berhasil membuat mencair, kami tidak pernah benar-benar menjadi sebuah benda kaku. Ya kami mencair dengan sekejap.

"Kamu sehat?" Tanyanya.

"Ini bukan ruang tunggu rumah sakit kan?"

"Hahaha iah." Aku dan kamu pun dalam gelak tawa obrolan receh ini. Kita memang seperti ini.

Namun semua telah berubah, kau menjadi wanita dewasa dengan rambut berwarna dan pakaian mu yang mengikuti style, aku pun sama demikian. Kita tak lagi memakai kaos oblong dan celana pendek, kau berhiaskan makeup namun senyum simpul mu tak ubah, tetapi kau tetap dan aku tetap dengan cara bicara ku yang kau rindukan, karena cara bicaraku hanya memandang mu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Pedih di mata rasanya. Hmm
Rekomendasi dari Drama
Flash
Jika
Selvi Diana Paramitha
Novel
Bronze
Griseo
Syeren medyanto
Novel
LOVE and DREAM
Nita Sari
Novel
Bronze
Selenophile
prima indrasari
Novel
Nak, Jangan Jadi Guru
Ridar Kurnia Pratama
Novel
Gold
Dear Martin
Mizan Publishing
Flash
RAHASIA INDAHNYA SINAR REMBULAN
Voni lilia
Novel
Bronze
FREEZE HEART
rekhasandy
Novel
Kutukan Cinta Pertama
Ai Bi
Novel
Bronze
Rindu Yang Tak Terlihat ~Novel~
Herman Sim
Novel
Truly Friend?
Pratiwi_Hwang
Novel
Cinta Seorang Politisi pada Pelacurnya
Aji Najiullah Thaib
Flash
Sampai Jumpa Lagi
Rahmawati
Cerpen
Bronze
Jangan Lupa Bahagia
Vitri Dwi Mantik
Novel
Dear, diary
Liepiscesha
Rekomendasi
Flash
Jika
Selvi Diana Paramitha
Flash
Pejalanan
Selvi Diana Paramitha
Novel
Bronze
Karena X
Selvi Diana Paramitha
Flash
Kembali
Selvi Diana Paramitha
Skrip Film
mengantarkan pada kebahagiaan
Selvi Diana Paramitha
Flash
Rumah
Selvi Diana Paramitha
Flash
Rasi Bintang
Selvi Diana Paramitha