Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Petuah Ayah
29
Suka
6,545
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Biasanya, daripada adu argumen aku lebih senang adu fisik, kecuali jika berhadapan dengan lawan yang tak sebanding. Kalau menghadapi orang berbadan kekar misalnya, atau seperti saat ini, adu fisik adalah pilihan terakhir.

Menghadapi yang begini, aku pilih nawar. Sebenarnya aku hanya mengulur waktu, menunggu ayah yang akan menjemput ke sini. Persis seperti ketika ayah menjemputku di ruang BP, di rumah Pak RT, di kantor Polisi, atau di mana saja aku kena masalah. Suara lantang ayahlah yang terakhir terdengar di setiap ruangan itu. Membuat bantahan mereka tertahan mulut yang terkatup, lalu dengannya mereka berkumur. Mungkin mereka telan atau muntahkan selepas kami pulang. Ayah hebat, ya?

Paling juga sampai rumah aku dinasihati lagi. Cara ayah menyampaikan petuah memang unik. Dibanding menggunakan untaian kata, ayah lebih memilih telapak tangan dan kaki; sikut dan lutut; gagang sapu dan sabuk. Eh, ada sih kata-kata ayah ketika melayangkan petuah itu. Namun, yang kuingat hanya rasa sakitnya. Sakit, sakit sekali. Setidaknya aku dapat pelajaran. Setiap sakit yang kuterima akan kusimpan dan kuingat baik-baik, untuk kukeluarkan kelak pada saat yang tepat kepada lawan yang sebanding. Aku tak sabar menanti kesempatan untuk menyalurkan rasa sakit dari hantaman terakhir ayah. Belum pernah merasakan sakit senyeri itu, membuatku hampir menangis untuk pertama kalinya dan lalu menggelapkan pandangan.

Sekarang ini, seperti sebelumnya, kehebatan ayahlah satu-satunya harapan untuk menghentikan ocehan yang memekakkan ini. Aku bingung karena apapun yang kukatakan, petugas di depanku ini selalu saja menyuarakan hal yang sama sejak kami berjumpa. Sejak aku membuka mata akibat hantaman ayah.

"Man Rabbuka?" suara bernada tanya dari si petugas kembali menggedor telingaku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
(⁠●⁠_⁠_⁠●⁠)
@leeana : Terima kasih kak🙏
Keren kk
@friyanto : Terima kasih, Mas🙏
Inspiratif mas
Rekomendasi dari Religi
Flash
Petuah Ayah
Deden Darmawan
Novel
Gold
Cinta Subuh
Coconut Books
Flash
Rumah Besar Di Surga
Vitri Dwi Mantik
Novel
Gue Santri
Fitriani
Flash
Bronze
Surat Protes Untuk Tuhan
Mukti Dwi Wahyu Rianto
Novel
Gold
Secangkir Teh dan Sepotong Ketupat
Mizan Publishing
Flash
HUJAN DAN PELANGI
Deasy Wirastuti
Flash
Izinkan Aku Bertanya Kepada-Nya
Mufidah Raihana
Novel
Gold
Allah, You are My Everything
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Warga +62... Ramadhan Bersama Covid-19
St. Hafsah Nuradilah Hamzah
Novel
Gold
Memburu Muhammad
Bentang Pustaka
Novel
harus dibenahi
Dwi Agus Setyawan
Flash
Bronze
Mintalah pada Allah
Eva yunita
Novel
Surat Cinta untuk Aisha
Mandanisa0112
Novel
Bronze
Hujan Paling Jujur Di Matamu
Hadis Mevlana
Rekomendasi
Flash
Petuah Ayah
Deden Darmawan
Flash
Kue Ulang Tahun Istriku
Deden Darmawan
Flash
Perbaikan
Deden Darmawan
Flash
Jangan Korupsi, Nak!
Deden Darmawan
Novel
Sejati
Deden Darmawan
Flash
Baju Pantas
Deden Darmawan
Flash
Rapat Dekom
Deden Darmawan
Flash
Pilih Baju Lagi
Deden Darmawan
Flash
Cabai
Deden Darmawan
Flash
SSB
Deden Darmawan