Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kekasih Hujan
18
Suka
6,595
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat aku menutup jendela, setetes hujan menyelinap lincah memasuki kamarku. Tubuhnya jatuh menimpa tubuhku. Rambut panjangnya tergerai lembut menutupi wajahku. Dari lehernya yang ramping, aku mencium aroma embun pada kelopak bunga-bunga. Dia memakai gaun hijau nyaris transparan yang sama dengan warna matanya.

Tangan-tangan hujan lain menarik dan meraihnya, tapi dia tak mau melepaskanku. Aku merasakan denyut jantungnya berdegup kencang di dekat jantungku. Sebelah tangannya bergetar hebat di belakang pinggangku. Dia memintaku menahan tubuhnya lebih erat lagi. Jangan sekali-kali lepaskan aku, dia memohon. 

"Tapi, kenapa kamu begitu ingin bersamaku?"

Alih-alih menjawab, dia hanya terisak pelan. Karena cinta mulai tumbuh di dada, aku mengencangkan dekap. Meski tetesan hujan di jendela menjerit tak henti-henti, dan tangan-tangan gerimis menarik-narik sebelah lengannya, dia tak mau menyerah dan terus merengkuhku. Aku menjulurkan tangan, lalu menutup jendela. Suasana seketika senyap. Akan tetapi, tak lama kemudian, samar-samar aku mendengar, tangan-tangan hujan tak mau menyerah. Mereka memukul-mukul kaca. Mereka mengamuk. Mereka menendang ranting-ranting. Mereka menyambar dedaunan. Mereka berteriak sekuat tenanga. Kami tak peduli. Seraya terengah-engah, kami berbaring di lantai.

Dia menyandarkan kepalanya di dadaku, lalu larut dalam kedamaian. Aku merasakan buah dadanya menekan perutku. Degup jantungnya melembut. Segalanya sudah baik-baik saja, kau tak perlu khawatir, kataku. Dia mengangguk. Tapibagaimanapun kita mustahil bersama. Kau hujan, dan aku manusia. Tak seharusnya hujan mencintai manusia. Perasaan Manusia fana. Kami enggan bersentuhan denganmu, sekalipun menulis ribuan puisi tentangmu. Kau tak semestinya memercayaiku. 

Dia menjawab, “Kau berbeda. Lagipula, keputusanku sudah bulat. Aku ingin bersamamu, dengan segala kelembutan dan kegetiran yang kautawarkan.” Dia mengecup bibirku dengan bibirnya yang sejuk. Air mata menetes di pipinya.

Aku bangkit, lalu mengembannya. Di luar dugaan, meskipun tubuhnya jangkung, dia begitu ringan. Gaun hijaunya yang transparan, bagai sungai tenang yang mengalir mengikuti gerak udara. Buah dadanya yang berayun tanpa penyangga bagai lambaian daun di pagi yang damai. Parasnya begitu lembut. Bibirnya tipis merah muda. Pipinya merona hangat saat aku memandangnya. Dia memalingkan wajah, lalu bersandar di dadaku. Benarkah hujan memang secantik ini?

Aku membaringkannya di kasur, lalu membiarkannya bermain dengan selimut. Dia berbaring telungkup, menenggelamkan wajahnya di bantal.

“Hangat. Baunya sepertimu.”

Aku tertawa, “Tentu saja.”

Dia menepuk-nepuk sisi yang kosong. “Kemarilah, Sayang. Tidur di sampingku.”

“Sempit.”

“Bukannya lebih enak kalau sempit?” dia mengerling manja. “Aku ingin menghabiskan malam bersamamu, sebelum kamu terjaga dan melupakanku.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
ceritanya menarik. hujan selalu memberi banyak inspirasi cerita.
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Gold
Polaris Fukuoka
Mizan Publishing
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Novel
Rindu Yang Tak Pernah Diam
Iir
Novel
Dosa Nola di Kampus Ganas
Radhiya Afma
Novel
aku memilih mu raefan
Pradipta Kusuma Mahanani
Novel
Possesive Classmate
Eki Kurni Sari
Novel
Bronze
Limo Sekonco
Apresia Ardina
Novel
Emas dan Berlian
Kuni 'Umdatun Nasikah
Novel
Gold
A Love`s Fairytale
Mizan Publishing
Novel
Figuran Menjadi Istri Kakak Protagonis
Secretnmh02
Cerpen
GEMINI
Fanny F. C.
Novel
Alandra
Ainaya Lanahdiana
Novel
Gold
Guru Para Pemimpi
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Couple goals?
catatanv
Novel
Intro Captain
Primasari Lovexz
Rekomendasi
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Cerpen
Sofia
Rafael Yanuar
Flash
Layang-Layang
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Cerpen
Catatan Harian Pak Treng
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Cerpen
Perempuan Berambut Perak
Rafael Yanuar
Cerpen
Selembar Dunia
Rafael Yanuar
Flash
Secangkir Teh
Rafael Yanuar
Flash
Kepada Mantan Kekasihku
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Upaya Sederhana Memaknai Kenangan
Rafael Yanuar
Cerpen
Gubuk Kecil di Kota Kuning
Rafael Yanuar