"LOVE? apa itu LOVE? " ucap seorang anak laki-laki SMA yang sekarang berada di angkatan kelas 10 SMA 3 jogjakarta , wira seorang murid yang tidak pernah lulus ujian bahasa Inggris , memutuskan untuk mengikuti ekstrakulikuler bahasa Inggris di sekolahnya , bel sekolah berbunyi tanda pulang sekolah, di samping kanan lampu merah ada wira yang ingin menyeberang jalan untuk sampai ke halte bus ia melirik ke sebelah kiri melihat ada seorang anak perempuan "dek kalo mau nyebrang ikut kakak aja ya" ucap wira, spontan anak perempuan itu melihat ke wira , wira kaget ternyata itu bukan seorang anak perempuan namun seorang gadis SMA kelas 12 wira tertegun dan kaget "maaf kak saya sudah tidak sopan" ucap wira. "iya tidak apa apa tidak perlu begitu segan, mau nyebrang bareng ?? "ucap delima seorang gadis SMA tubuhnya kecil dan mungil wajahnya bulat dengan jaket birunya , tak heran jika banyak orang yang mengira ia masih anak anak, wira yang tertegun hanya menganggukan kepala yang mengartikan 'iya', mereka menyebrang bersama dan sampai ke seberang. Keesokan harinya saat pulang sekolah wira pergi ke ruang ekstrakulikuler bahasa Inggris yang berada di samping sekolahnya, wira memasuki ruangan tersebut dan alangkah terkejutnya ia melihat sesuatu yang tidak asing, benar ia melihat seorang gadis kecil yang ditemuinya saat berada di lampu merah kemarin "kak delima? " ucap wira, "loh kamu juga ikut ekstrakulikuler bahasa Inggris ya? " balas delima, "hehe, iya kak" ucap wira.

Kelas pun dimulai, satu persatu murid ditunjuk untuk menyebutkan penyebutan dari kata bahasa Inggris yang diberikan, sampailah giliran wira , ia berdiri dan merasa gugup dengan menelan ludah dengan berat, "nama kamu wira kan? Coba bagaimana menyebutkan kata PRETTY? " Wira bingung harus menjawab bagaimana, delima yang duduk di samping wira menyenggol wira dan memberikan kertas yang diatasnya terdapat ejaan 'p-r-e-t-t-y' wira pun mengejanya satu persatu walau dengan nada yang salah namun guru ekstrakulikuler dapat memakluminya karena ini merupakan pertemuan pertama bagi wira, "Terima kasih banyak ya kak delima " Ucap wira sambil dibanjiri keringat dingin ,delima tersenyum sambil melihat ke wira "aman kok, aku sudah mengikuti ekstrakulikuler ini selama 2 tahun kalo ada yang kamu ngak mengerti bisa tanya ke aku aja ya" Ucap delima , wira menganggukan kepala dengan perlahan sampai di rumah wira tekun mempelajari buku bahasa Inggris , keesokan paginya sesampainya di sekolah, "guude morning kak delima" ucap wira hasil dari latihan belajarnya menggunakan kamus,delima yang tak tahan menahan tawa karna pengejaannya yang masih salah hanya tertawa tipis tipis wira yang melihat ke arah delima."pretty" ucap wira secara spontan, delima yang tak sengaja mendengarnya kaget ,"pretty? "tanya delima untuk memastikan ia tidak salah dengar , " Yes, kak delima is so pretty" Ucap wira dengan penuh energi , wajah delima yang tiba tiba berubah menjadi merah seperti tomat , "eh, maaf kak aku cuman belajar kata kata yang kakak ajarin ke aku kemarin"ucap wira menjelaskan kepada delima, " Kamu kalo mau belajar mengeja bilang dulu dong, kan aku jadi kaget"ucap delima dengan wajahnya yang masih memerah, "kenapa gitu?kakak kan memang pretty, cute and beautifull", wajah delima yang semakin memerah karna mendengar 'ejaan' dari wira , Wira melihat ke arah delima yang sambil menutupi wajahnya 'tertegun' seolah ada anak panah yang telah menusuk hati seorang wira, tanpa sepatah kata delima langsung berjalan dengan cepat ke arah kelasnya , bel berbunyi tanda pelajaran akan dimulai kali ini memasuki pelajaran bahasa Indonesia, guru dan sekelas wira mengadakan tebak tebakan karena baru saja menyelesaikan ujian giliran wira yang memberi tebak tebakan "sesuatu yang lucu, kecil, cantik, indah, dan saat makan pipinya sangat lebar" tebak tebakan dari wira . semuanya bingung kecuali pembaca yang menebak kak delima, jawabannya adalah "tupai" Ucap wira ,,"Oh iya ya"teman sekelas wira yang tak terpikirkan hal tersebut sama seperti pembaca cerpen ini ,, dalam hati wira terbayangkan kak delima yang sedang makan, tersenyum, dan berbicara wira yang membayangkan kak delima seperti seekor tupai yang kecil dan lucu , saat berada di kelas ekstrakulikuler bahasa Inggris wira menceritakannya kepada kak delima, kak delima hanya tersenyum tipis dengan wajah yang sedikit memerah ,sekali lagi hati wira seperti tertusuk panah namun semakin dalam saat melihat wajah kak delima yang manis, kali ini mereka ditugaskan untuk menggambar hewan sesuai abjad yang diberikan dan wira mendapat huruf L ia pun mencari di internet hewan yang berawalan huruf L ia menemukan suatu hewan dan mulai menggambarnya ,45 menit pun berlalu dan sudah waktunya pengumpulan tugas wira bergegas mengumpulkan hasil gambarnya ke depan kelas dan saat pulang wira hendak ke perpustakaan untuk mengembalikan kamus yang dipinjamnya ,sesampainya wira di perpustakaan ia melihat ternyata kak delima yang sedang duduk sambil membaca buku dengan headset di telinganya ,ia mengembalikan buku kamus bahasa Inggris yang ia pinjam dan menemui kak delima secara diam-diam , wira melihat kak delima yang sedang membaca novel berbahasa Inggris, wira dengan pelan menarik kursi di sebelah delima dan duduk di sebelah kak delima,kak delima yang menyadari ada yang duduk di sebelahnya sontak melihat ke sebelah kanannya,,"loh kamu, wira"ucap delima sambil tersenyum memandang ke arah wira "sedang apa kamu disini baca buku juga? "Tanya kak delima yang bahkan wira belum membalas sambutan dari kak delima, " Saya mau membalikan buku kamus yang kemarin saya pinjam", "oh begitu ya"balas kata kak delima

" Itu buku apa yang sedang kak delima baca? " Tanya wira penasaran , "oh ini ?ini buku novel judulnya life without a hook mau coba baca?"menjawab pertanyaan dari wira , wira mencoba melihat isi dari buku tersebut baru halaman pertama sudah membuat wira pusing tak ada gambar tak ada terjemahan seisi halaman menggunakan bahasa Inggris "hehe , tidak perlu deh kak aku ngak suka novel" ujar wira, "mm.. kak delima sendiri aja?? kakak ga bareng temen? " Tanya wira, "sebenernya gaada yang mau temenan sama kakak soalnya aku pendek, kalo bicara juga kadang enggak nyambung, apalagi kakak introvert ga suka keramaian jadi mereka anggap kakak aneh"jawab delima dengan wajah tersenyum rela seolah sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini

"Mereka hanya ngak mengerti kakak"

"Mereka menilai kakak hanya berasal dari luar mereka ngak tau sisi lembut dan tulus kakak, kakak ngak boleh insyekyure, kakak harus pd sama penampilan kakak, kakak adalah orang paling cantik,lucu dan baik yang pernah aku temuin, jadi kakak harus percaya sama diri kakak yaa"

Kak delima yang tersenyum dan wajahnya sedikit merah memandang ke arah wira, mereka berdua saling memandang di bawah sinar senja yang tembus melalui kaca perpustakaan . Keesokan harinya sepulang dari sekolah saat ekstrakurikuler bahasa Inggris guru mereka membagikan hasil penilaian gambar mereka masing-masing dan wira mendapat nilai 90 dan guru meminta wira untuk mendeskripsikan gambarnya tersebut yang dinilai unik oleh gurunya karena wajahnya yang tidak asing dengan seorang murid di kelas ini (lanjut part 2)