Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
WANITA TERAKHIR UNTUK FERNANDA
0
Suka
41
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bau teh tubruk dan aroma kretek melayang dari beranda kamar sebelah, menusuk indra penciuman Fernanda Fadli Rahman. Nanda menggeliat pelan, matanya mengerjap mencoba menyesuaikan diri dengan bias cahaya sore yang menembus celah gorden warna biru laut kegemarannya. Di luar, suara Dedi, tetangga kamarnya, menggeram pelan, "Nda, bangun! Tidur mulu kayak kebo!"

Nanda mendesah. Dedi adalah alarm alami terburuk yang pernah ia miliki. Pria berbadan gempal itu selalu datang dengan suara dan bau yang khas, membawa ingatan-ingatan yang kadang enggan Nanda jamah. Ia bangkit, menyibak gorden lusuh, dan melihat Dedi sudah duduk bersila di tikar bambu depan pintu, mengisap kreteknya dalam-dalam.

"Woy, Nda! Udah jam berapa ini? Mahasiswa kok hobi tidur siang," cibir Dedi, kepulan asap rokoknya melambai ke udara.

Nanda hanya tersenyenyum tipis. "Ada apa, sih, Ded? Tumben nyariin?" Ia melangkah keluar, menarik kursi plastik yang biasa ia gunakan untuk membaca buku.

"Santai aja, Nda. Cuma mau ngajak ngopi. Lagian, kamu kan udah lama banget nggak nongkrong sama anak-anak. Sejak jadi Pak Ustadz, kayanya lupa sama duniawi." Dedi terkekeh, namun ada nada menyindir di balik tawanya.

Duniawi. Kata itu selalu berhasil memancing memori kelam Nanda. Seolah sebuah film lama yang diputarkan kembali di benaknya, ia melihat dirinya yang dulu. Seorang Nanda yang naif, mudah terluka, dan terombang-ambing oleh ombak pencarian cinta yang tak berujung. Senyumnya luntur.

* * *

Nanda ingat betul, saat SMA, ia adalah remaja cupu yang jatuh cinta setengah mati pada Shari, gadis paling populer di sekolah. Shari itu cantik, ceria, dan pandai membawa diri. Nanda, yang saat itu masih lugu, merasa seperti pangeran ketika Shari membalas perasaannya. Cinta monyet mereka terasa seperti dongeng, penuh janji manis dan impian masa depan. Ia bahkan berani mengutarakan niatnya pada orang tua Shari untuk serius. Sebuah keberanian yang kelak ia sesali.

Namun, dongeng itu berakhir pahit saat Nanda memergoki Shari berpelukan mesra dengan kakak tingkat mereka, Doni, di belakang gedung olahraga. Dunianya runtuh. Hatinya hancur berkeping-keping. Shari bahkan tidak merasa bersalah, hanya bilang, "Kamu terlal...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
WANITA TERAKHIR UNTUK FERNANDA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
Akar Tumbuh
Tourtaleslights
Cerpen
Jodoh di Tangan Juragan
Dian Rinda
Cerpen
Bronze
Journey
Ika nurpitasari
Cerpen
Bronze
Hampir Jadi Mantu: Sebuah Kenangan
Cahyana Endra Purnama
Cerpen
Bronze
Cinta Saja Tidak Cukup!
Zakiya NW
Cerpen
Durakim
Nada Niken Anggraeni
Cerpen
Bronze
Arcanum Hall
jasmine
Cerpen
Bronze
Nujum
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Manto dan Ayam Robot Bertopi Koboi
Arief Rahmanto
Cerpen
Bronze
Diam Diam Protes
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Burung di Luar Sangkar
zain zuha
Cerpen
Bronze
Transkrip
Muram Batu
Cerpen
Must be number one
Ika nurpitasari
Cerpen
Para Lelaki yang Kududuki
Saharani
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
WANITA TERAKHIR UNTUK FERNANDA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
BERKHIANAT DEMI SI BULE
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
GADIS TOMBOY TER DE BEST
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PATAH HATI DI UJUNG ADAT
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PRING IRENG HUTAN LARANGAN
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
URBAN LEGEND DESA ARUMDALU
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
TERTAWAN SANG KETOS
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PELANGI USAI BADAI
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
KASIH SEMUSIM LALU
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PERSAHABATAN YANG CULAS
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
RENDANG UNTUK IBU MERTUA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
ANTARA ANDIKA, ANNISA DAN AMALIA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
KAU KHIANATI AKU, KUBATALKAN PERNIKAHAN
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PAHIT GETIR CINTA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
RANTAU RAMADHAN PERTAMA
ari prasetyaningrum