Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
“sayang, maafkan aku baru saja kita menikah beberapa hari, namun kamu harus sudah kutinggalkan lagi. Maaf karena aku tidak bisa meminta izin terlalu lama, dan maaf aku belum bisa membawamu. Doakan saja kelancaranku disana, agar kamu segera bisa ku bawa kesana”.
Itu adalah ucapan suamiku andre di usia pernikahan kita yang baru berumur 4 hari.
Sedih? Yaa tentu saja, aku harus terpisah jarak dengan lelaki kesayanganku yang kupilih untuk menjadi imamku, tapi ini kenyataanya, aku bisa apa. Hanya saja aku selalu berdoa agar segera bisa bersama dan selalu bersama.
Suamiku andre bekerja, merantau di luar pulau, berjarak jauh dari kampung halaman. Kita hanya bisa berkomunikasi lewat surat, itupun hanya satu bulan sekali, atau banyaknya dua bulan sekali. Dia hanya bisa pulang paling cepat lima bulan sekali, karena besarnya biaya untuk ongkos pulang pergi.
Di umur pernikahan kita yang baru seumur jagung kita harus terpisah jarak, berat rasanya, pengalaman pertama di hidupku tapi aku harus di hadapkan dengan keadaan yang seperti ini. Gadis muda yang belum memiliki pengalaman dalam berumah tangga, disaat pengantin lain bermanja-manja dengan pasangannya, aku hanya bisa meratapi keadaan. Dan hanya kurir pos yang ku tunggu kedatangaannya, karena yang dia bawa a...