Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Tuan Baru
0
Suka
23
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1 – Koleksi Terakhir

Deni menelusuri lorong-lorong sempit Pasar Loak Kebonjati, udara lembap bercampur aroma apek barang-barang lama menusuk hidungnya. Sebagai seorang kolektor seni antik, ia terbiasa dengan suasana seperti ini, di mana setiap debu menyimpan cerita dan setiap sudut bisa menyembunyikan permata yang tak ternilai. Namun hari itu, ada sesuatu yang berbeda. Ada semacam tarikan tak kasat mata yang membimbingnya menuju sebuah lapak di pojok paling belakang, yang jarang dikunjungi orang.

Di sana, di antara tumpukan keris berkarat dan topeng kayu yang usang, duduk seorang pria tua. Kulitnya keriput seperti kertas perkamen kuno, matanya tajam namun terlihat kosong, seolah telah menyaksikan terlalu banyak hal. Di sampingnya, tersandar sebuah patung yang segera menarik perhatian Deni. Patung itu, setinggi lutut orang dewasa, bukan terbuat dari perunggu atau batu mulia, melainkan dari semacam kayu gelap yang tidak Deni kenali, mungkin kayu ulin yang menghitam karena usia. Bentuknya menggambarkan sosok manusia dengan wajah yang tercabik, seolah ditarik paksa dari dalam, dan kedua tangannya mengikat erat lehernya sendiri, dalam posisi mencekik. Ada detail mengerikan pada ukiran wajahnya; mata cekung yang memancarkan penderitaan abadi, urat-urat menonjol di leher yang tercekik, dan mulut yang menganga dalam jeritan bisu.

Deni mendekat, merasakan aura dingin memancar dari patung tersebut, bukan dingin fisik melainkan dingin yang menusuk ke tulang sumsum. "Berapa ini, Pak?" tanyanya, suaranya sedikit serak.

Pria tua itu mengangkat kepalanya perlahan, menatap Deni dengan sorot yang menelanjangi. "Untukmu, Nak, harga tidak penting. Yang penting… ia harus memiliki tuannya yang baru." Suara serak itu terdengar seperti gesekan daun kering, membawa nada misteri yang membuat bulu kuduk Deni meremang.

Deni adalah seorang skeptis sejati. Baginya, setiap artefak memiliki sejarahnya sendiri, namun ia selalu percaya bahwa nilai sejati terletak pada keindahan estetika dan kelangkaannya, bukan pada mitos atau takhayul. Patung ini, dengan keunikan dan nuansa gotik yang kuat, akan menjadi mahakarya terakhir dalam koleksi pribadinya. Ia membayangkan patung ini diletakkan di sudut ruang kerjanya yang bernuansa gelap, menjadi poin fokus yang sempurna.

"Saya ambil," kata Deni, tanpa menawar. Ia merasakan dorongan aneh, semacam urgensi untuk segera memiliki patung itu. Sebuah dorongan yang bukan berasal dari akal sehatnya sebagai kolektor.

Pria tua itu tersenyum tipis, senyum yang tidak mencapai matanya. "Bagus. Pilihan yang… tepat." Ia membungkus patung itu dengan kain beludru hitam yang sudah usang, seolah-olah patung itu adalah mahkota kerajaan yang baru saja diwariskan. Deni membayar sejumlah uang yang tidak terlalu besar, jauh di bawah nilai yang seharusnya untuk patung seunik itu. Namun, pria tua itu tidak peduli, ia hanya menerima uang itu dan buru-buru pergi tanpa sepatah kata lagi.

Sepanjang perjalanan pulang, Deni merasakan sesuatu yang aneh. Patung itu, meskipun terbungkus, terasa berat, bukan hanya dalam berat fisik, tapi juga berat yang menekan batin. Udara di dalam mobil terasa dingin, padahal AC tidak Deni nyalakan. Ia mencoba mengabaikannya, menganggapnya hanya sugesti dari cerita pria tua tadi.

Setibanya di rumah, sebuah rumah dua lantai bergaya modern minimalis yang dipenuhi koleksi seni, D...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp11.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
Hujan
Lirin Kartini
Novel
Gold
The Motion of Puppets
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Misteri Kamar Kos
SUWANDY
Novel
Kabar Duka
Maureen Fatma
Cerpen
Bersembunyi Bersama
Oscar Zkye
Novel
Kumpulan Cerita Horor
Narya
Skrip Film
Tidur ketiga: Dunia yang tidak bisa kau bangunkan
Yusril
Flash
Kamar kos Dodi
Wulan Ews
Cerpen
Bronze
Aku dan Hantu Fyodor Dostoevsky
Galang Gelar Taqwa
Flash
Kamu Jangan Menangis
Sugiadi Azhar
Skrip Film
Teater
Muhammad Hendryan Alfarabi
Cerpen
Bronze
Penjaga Kubur Itu Dulu Berjualan Sate Anjing
Habel Rajavani
Flash
Bronze
Kutukan kastil tua
HERLIYAN BERCO
Flash
Hitam
rossewoodz
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Radio Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Hidup Di Dunia Lain
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Goresan Kuas Bermakna
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penjara Abadi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penunggang Kuda Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kultus Sebuah Lagu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 13
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Pembunuh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mawar Kematian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Siaran Terakhir
Christian Shonda Benyamin