Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Titik-Titik Hitam
4
Suka
5,487
Dibaca

Keringat membasahi wajahnya, mengalir hingga membentuk jejak gelap di bantal yang kusut. Tubuh pria itu menggeliat, kedua tangannya meraba-raba udara, seolah mencari pegangan untuk melarikan diri dari perangkap yang ada di dalam mimpinya. Dia berteriak walaupun matanya masih terpejam. Perempuan di sampingnya terbangun oleh kegaduhan itu. Ia terkejut melihat suaminya seperti kesakitan. Sontak, perasaannya terselimuti kecemasan. Dengan penuh kehati-hatian, ia mengguncang tubuh pria itu, menyeka peluh di dahinya dengan saputangan yang mulai lembab. Berulang kali ia memanggil nama pria itu, berharap ia terbangun, namun tak berhasil.

Tubuh pria itu malah semakin meronta, sampai-sampai tubuhnya terhempas dari ranjang. Suara benturan keras menggema di kamar yang sudah dipenuhi kegaduhan. Namun pria itu tetap tak segera bangun. Lantai dingin menempel di kulitnya yang basah oleh peluh, dan sesaat suasana terasa begitu mencekam, seperti ada sesuatu yang tak terlihat merayap di antara kegelapan.

Perempuan itu merangkak perlahan ke ujung kasur dengan tubuh yang gemetar hebat, seperti daun kering tersapu angin malam. Begitu ia mendongak, pandangannya langsung terpaku kepada pria itu. Ketakutan membuat tubuhnya membeku. Lidahnya kelu. Tak mampu menyusun kata atas apa yang dilihatnya: 

Kulit pria itu merah membara. Ia mengerang, suara nyerinya memenuhi seluruh sudut kamar. Lalu, dalam hitungan detik, sesuatu yang tak terbayangkan terjadi. Dari balik kulitnya yang meradang, bulu hitam legam bermunculan, tumbuh dengan cepat seperti rumput liar di musim hujan. Ekor panjang melesat dari atas duburnya, diiringi perubahan bentuk wajah—moncong hitam perlahan terbentuk menggantikan mulut manusia yang dahulu ia kenal.

Si perempuan melebarkan rahangnya, bibirnya menganga, namun suaranya tak kunjung keluar. Hanya setelah perubahan itu sempurna—saat pria itu sepenuhnya menjadi seekor anjing hitam legam—jeritan yang tertahan akhirnya meledak. Suara itu memecah keheningan malam, melesat hingga ke rumah-rumah tetangga yang masih terlelap. Fajar belum menyingsing, tetapi dunia di sekitarnya sudah terguncang oleh ketakutan yang entah akan membawa apa.

***

Asep terbangun pada sebuah realitas yang ganjil, seolah dunia telah melarikan diri dari segala kewajaran. Ia mendapati dirinya terapung di atas permukaan air yang terhampar luas, begitu tenang hingga tampak tak bernapas. Matanya menoleh ke kiri dan ke kana...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Dalem banget bang ceritanya
Sama-sama. Semangat ya !! Ceritanya menarik dan menghibur.
@darmalooooo : makasih kak udah baca cerpennya
@floradarmaxu terimakasih banyak kak
Ngeri2 sedap storynya.
Rekomendasi dari Drama
Novel
Tepian Zaman
Nur Cholish Majid
Skrip Film
Suamimu itu bullshit, mbak!
agita vanesa m
Cerpen
Bronze
Titik-Titik Hitam
Galang Gelar Taqwa
Flash
Bronze
JAKARTA
Deeta Pratiwi
Flash
Bronze
PADA SEBUAH CAFE
Onet Adithia Rizlan
Flash
ELUSIF Chapter 0,2
Seto Yuma
Flash
Mirror
Ika nurpitasari
Flash
TERISOLASI
zae_suk
Flash
Bronze
TERSESAT DI GANG YANG BENAR
Ari S. Effendy
Flash
Bronze
Penjiplak Skripsi
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Si pecundang dan cinta
mynx
Flash
Bronze
Guru Dadakan
Nurbaya Pulhehe
Flash
Bronze
Heart
Safitri
Flash
Kesendirian
Ika nurpitasari
Novel
Tanda Lahir
Era Chori Christina
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Titik-Titik Hitam
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Semestaku yang Porak-poranda Karenamu
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Cerita Calon Koruptor
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Serupa Daun-daun
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Aku Bersimpuh di Hadapan Kopi yang Tengah Ku Seduh
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Sabda Pasar
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Di Penghujung Hari
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Buku-Buku di Penjara
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Tempat Kerja Papa
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Simulasi Mati
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Catatan Akhir Pekan: Nyai Ronggeng Pulungsari
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Pada Hari Minggu yang Cerah
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Cinta Buta
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Oh, Nani, Mastrubasi
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Fana Menjelma Abu
Galang Gelar Taqwa