Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Tiga Rangkai Hujan
1
Suka
292
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

1/ Kota. B

Menjelang senja hujan turun, diiringi suara petir. Februari bukanlah bulan yang menyenangkan Desi. Bukan karena cuacanya, tapi kehamilannya. Hamil anak ketiga di usia empat puluh. Padahal ia cepat lelah mengasuh anaknya yang masih balita. Suaminya kerja serabutan.

Warung kecil mereka belum mencukupi kebutuhan. Anak sulungnya baru kelas tujuh, sedang banyak keperluan. Anak kedua masih butuh perhatian dan belum lancar bicara. Batinnya mengeluh, mengapa bisa kecolongan, hamil lagi?

Suaminya belum pulang, baru dua hari jadi kuli proyek pembangunan hotel. Ia baru ingat beberapa hari lalu ruang depan dan dapur atap asbes rumahnya bocor, sudah bolong-bolong kecil, belum diganti baru. ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Setelah Tidak Bermotor Lagi
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Tiga Rangkai Hujan
Rosi Ochiemuh
Novel
Bronze
Jalan Keluar
Magwa Hanggara
Novel
Kala Cinta Bukan Berwarna Merah
ab
Novel
Bronze
The Colours of Life
Sofia Grace
Novel
Manusia Laron
Dewanto Amin Sadono
Novel
Bronze
CERITA HUJAN KOTA KEMARAU
KUMARA
Novel
Cinta Fisabilillah
Nafla Cahya
Novel
Bronze
Surat Cinta yang Terbaca(Novel)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
The Grand Sophy
Noura Publishing
Novel
Bronze
Hard for Me
Alifia Sastia
Novel
Bronze
The Pianist
Luluk Mujiati☑️
Flash
TEMAN LAMA
Netty Virgiantini
Flash
Bronze
Bukan Milikku
Rahmayanti
Novel
TAK SELAMANYA SURGA DI KAKI IBU
mahes.varaa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Tiga Rangkai Hujan
Rosi Ochiemuh
Novel
My Magic Eye
Rosi Ochiemuh
Cerpen
Bronze
Melodrama Luna
Rosi Ochiemuh
Novel
Bulan Madu Pengantin
Rosi Ochiemuh
Novel
Rumah Amora
Rosi Ochiemuh
Novel
SELAMAT MALAM, KANIA
Rosi Ochiemuh
Cerpen
Bronze
JAMUAN TERAKHIR
Rosi Ochiemuh