Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
TIGA LUKA TARI,
2
Suka
2,120
Dibaca


Langit di atas rumah tua itu kelabu. Hujan baru saja reda, menyisakan aroma tanah basah yang merambat dari halaman kecil ke dalam ruang tamu yang dipenuhi debu kenangan. Nirna berdiri di depan lemari jati, membuka perlahan laci paling bawah yang berderit. Di dalamnya, tersimpan tumpukan foto lama, kertas yang sudah menguning, dan sepucuk surat yang dilipat dengan rapi.

Rumah peninggalan Ibu tak lagi seramai dulu. Ayah telah lama pergi, menikah lagi setelah Ibu meninggal. Kakaknya, Ratih, kini tinggal di luar kota bersama keluarga kecilnya. Tapi setiap tahun, di bulan Desember seperti ini, mereka berdua akan kembali ke rumah tua itu. Bukan untuk bersedih, melainkan untuk mengingat—dan diam-diam meminta maaf kepada masa lalu yang tak bisa mereka ubah.

“Ini foto Ibu pas baru mulai ngajar, Na,” kata Ratih sambil mengelap bingkai kayu yang warnanya sudah pudar. Di dalamnya, tergambar seorang perempuan muda dengan kerudung coklat muda, tersenyum lebar di tengah-tengah kerumunan anak-anak sekolah dasar.

Nirna mengangguk pelan. Suaranya serak, “Waktu itu, belum ada bangku. Anak-anak duduk di tikar bekas sumbangan warga.”

Mereka duduk di lantai ruang tengah, di antara kardus-kardus penuh barang kenangan. Tidak ada yang benar-benar terburu-buru untuk membereskan semua itu. Mereka seperti tahu, yang berat bukan tangannya, tapi hatinya.

“Dulu aku marah,” ujar Nirna tiba-tiba. “Marah kenapa kita dititipkan ke Tante Rima. Marah kenapa Ibu harus berjualan gorengan. Tapi sekarang aku paham. Ibu tahu Ayah tak mampu.”

Ratih mena...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
TIGA LUKA TARI,
Indira Raina
Cerpen
Bronze
Laki-laki Tanpa Bayangan
F. Theodora
Cerpen
Wibawa Aparat & Kenaikan Harga
Yovinus
Cerpen
Bronze
Jalan Terjal Tiga Puluh
Karlia Za
Cerpen
Kepala Batu
Lusiana
Cerpen
Bronze
( dalam Kurung )
Yasin Yusuf
Cerpen
Bronze
Sakit Kiriman
Intan Andaru
Cerpen
Lovely Family
choiron nikmah
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh (Tamat)
Munkhayati
Cerpen
Dalam Sepasang Langkah
Puan Maha Rana
Cerpen
Aku Tak Minta Dilahirkan
Jessy Margaret
Cerpen
Bronze
Kesunyian Ini ....
Imas Hanifah N.
Cerpen
Bronze
Nala
Shofi
Cerpen
Bronze
Kesumat
Dyna Rukmi Harjanti Soeharto
Cerpen
Brownies Dalu
Hary Silvia
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
TIGA LUKA TARI,
Indira Raina
Novel
12 Tahun, Tentang Asa Dan Rasa
Indira Raina
Novel
Kenangan Di Balik Kabut
Indira Raina
Cerpen
Bronze
Memoar Sebuah Rasa
Indira Raina