 
				 
							Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Anak Langit dari Desa Aethel
Kabut pagi di Liria selalu berwarna biru muda. Tidak putih seperti kabut biasa, tapi biru yang lembut, seperti langit yang lupa terbangun. Kael berdiri di antara rerumputan tinggi yang masih basah oleh embun.
Udara pagi terasa lembap, tapi hangat. Dari kejauhan, suara burung cahaya terdengar samar, seperti lagu yang menjaga ketenangan. Desa Aethel memang selalu tenang setiap pagi yang seolah waktu berhenti di sana.
Seekor kelinci berbulu merah muda melompat di dekat kakinya, membawa biji kristal di tangannya.
“Pagi, Liri,” kata Kael sambil menunduk. “Kamu nyolong lagi, ya?”
Kelinci itu berdiri di atas dua kaki, lalu menjatuhkan bijinya pelan-pelan, seolah mengaku salah. Kael tertawa kecil. Ia masih memakai baju tidur berwarna hijau muda dengan motif daun. Angin menari lembut di rambut cokelatnya, membawa aroma embun yang segar.
Dari jauh, suara lonceng dari Menara Air berdering. Itu tanda pagi resmi dimulai di Desa Aethel, tempat Kael tinggal. Ia menguap ...