Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Tawa anak-anak pecah, meledak di bawah terik matahari siang, mengalahkan bisingnya Jakarta yang selalu riuh. Di tengah lapangan becek yang dikelilingi tembok-tembok kusam, berdirilah sesosok pria dengan setelan badut yang kebesaran. Wajahnya dipenuhi riasan tebal, dengan bibir merah yang ditarik lebar ke atas, dan hidung bulat yang memerah. Ia adalah Om Badut, pahlawan kecil yang datang setiap Minggu.
"Mana suaranya?" teriak Om Badut, suaranya sedikit serak tapi penuh semangat. "Om Badut mau sulap! Siapa yang mau lihat?"
Anak-anak serempak menjawab, "Akuuuu! Aku mauuuu!"
Om Badut membungkuk hormat, membuat gerakan lucu yang mengundang tawa. Ia mengambil sebuah sapu tangan dari saku jaketnya, mengocoknya di udara. "Sekarang, sapu tangan ini akan berubah! Tapi Om Badut butuh mantra. Kalian tahu mantranya?"
Anak-anak saling pandang, lalu salah satu anak perempuan berambut kepang ma...