Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Thriller
Bronze
The Helion Report from 1934
0
Suka
450
Dibaca

Sudah hampir satu pekan semenjak saya mendekam di penjara balai kota Batavia. Besok, atau mungkin setengah hari lagi saya akan dijatuhi hukuman eksekusi mati. Itu karena kesalahan yang saya lakukan terbilang tidak remeh karena dianggap telah berkhianat kepada bangsa sendiri. Saya tertangkap basah telah bersekongkol dengan pribumi. Karena malam ini menjadi yang terakhir, saya diberikan kebebasan untuk mendapatkan semua yang saya inginkan untuk terakhir kalinya. Alhasil saya hanya meminta mereka meminjamkan mesin tik dan beberapa lembar kertas. Selain itu saya juga meminta segelas teh hangat ditambah dengan biskuit ransum yang selalu dibawa Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger ketika menjalankan tugas. Meskipun dikenal hambar, bagi saya rasanya cukup gurih dan mengenyangkan. Sebenarnya saya tidak punya banyak waktu untuk menuliskan semua ini. Karena itu saya akan usahakan meringkas semua yang pernah saya lihat dengan mata saya sendiri.

Saya akan memulainya dari empat tahun yang lalu. Tepatnya...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Thriller
Cerpen
Bronze
The Helion Report from 1934
Putih Abu
Novel
Rahasia Tante Nina
Johanes Gurning
Novel
Lepet
Ayu Fitri Septina
Flash
Bronze
Kakak
Gia Oro
Novel
Bronze
Sebatas topeng
Ciplukzz
Flash
Kisah Awak Sekoci
Suci A.D.T
Cerpen
Lucid Dream
Varenyni
Novel
Bronze
Kuda Jantan Dan Pelukis Kesepian
Bisma Lucky Narendra
Skrip Film
SIAPA
R.Blodot
Novel
Gold
The Castle of The Carpathians
Mizan Publishing
Novel
Dendam kesumat
winda nurdiana
Novel
Gold
In A Dark, Dark Wood (Indonesian Edition)
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Berbalas Surat Denganmu
Seli Suliastuti
Novel
I'm NOT Me
Eirene Rens
Cerpen
Bronze
Jangan Bercermin Terlalu Lama
Efi supiyah
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
The Helion Report from 1934
Putih Abu