Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
Ternyata Oh Ternyata
0
Suka
936
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Gadis itu sibuk menarikan jari - jari lentiknya diatas keyboard, menuliskan berbagai kata pada sesuatu yang ia kerjakan. Namanya Tama, saat ini ia sedang berada di perpustakaan milik salah satu kampus yang terletak di Depok. Sebenarnya ini bukanlah kampusnya, tetapi karena sahabatnya ada yang melakukan sidang hasil. Ia pun datang untuk memberikan dukungan. Tama datang terlalu cepat sehingga ia menghabiskan waktu ditempat ini terlebih dahulu. Salahkan Jeha sahabatnya yang salah mengirim jadwal, tidak tanggung - tanggung Jeha membuat Tama datang lima jam sebelum waktu asli sidangnya.

Cukup lama melakukan kegiatannya, Tama pun mengalihkan pandangan dari layar laptopnya. Hitung - hitung beristirahat sejenak. Melirik ke sekitar, Tama melihat sosok yang ia kenali sebagai Zen mendekat ke tempatnya saat ini. Zen adalah teman SMA-nya dulu sekaligus laki - laki yang membuatnya jatuh cinta hingga sekarang. Dirinya dan Zen jarang berinteraksi bahkan Tama ragu Zen masih mengingat dirinya karena hubungan mereka yang sebatas ‘nice to know’ saja. 

Bermaksud menghindari kontak, Tama buru - buru fokus ke laptopnya lagi. Namun, sepertinya Zen telah lebih dulu menyadari keberadaannya. 

“Tama ya?” tanya Zen begitu melewati meja tempatnya berada.

“Iyaa, Zen ya? Halo, apakabar?” Tama menjawab pertanyaan Zen dengan kikuk.

“Iya bener, gue baik, lo sendiri gimana? lo ngapain disini? Setau gue, lo ga disini kampusnya,” Zen kembali melanjutkan percakapan bahkan pemuda itu menarik bangku disebelah Tama lalu duduk disana dengan santai.

“Gue baik dan gue emang ga disini kampusnya, gue cuma mau datengin simpronya Jeha, cuma masih agak sorean dan gua datang kecepatan. Jadi daripada planga plongo gue memutuskan kesini sekaligus coba perpusnya,” sesantai mungkin Tama menjawab sembari mengontrol hatinya yang berdetak kencang. Dia tidak pernah mengobrol sedekat ini dengan Zen sebelumnya. 

“Ooo I see, seperti biasa lo selalu rajin dan multitasking dimanapun,” komentar Zen.

“Perasaan lo aja kali tuh, gue mah gini - gini aja, lo sendiri ada kegiatan apa hari ini? Sidang juga ya? Soalnya rapih banget,” Tama balik bertanya, mumpung bisa berinteraksi ia ingin memanfaatkannya karena tidak tau kapan lagi kesempatan ini datang.

“Iya gue semhas juga , sekitar dua jam lagi, doain lancar. Btw lo mau ikutan nonton ga?” sebuah respone tak terduga dilontarkan oleh Zen.

“Ngga enak ihh maaf, orang luar gini nonton kan pasti ada kenalan lo yang lain,..

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Teman Menuju Syurga
Putri Zikrilla
Cerpen
Bronze
Ternyata Oh Ternyata
Seraphine Alana
Novel
Bronze
My Introvert Girl
EvaaDyani
Novel
Gold
Guru Para Pemimpi
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Bahagia Bersama Luka
Desy Atalina
Novel
Invisible Love
Natsume Risa
Novel
Gold
Paquita dan Pangeran Bianglala: Bagaimana Jika Kamu Tahu Jodohmu di Masa Depan?
Mizan Publishing
Novel
Gold
Mine
Mizan Publishing
Novel
MAWAR
siti rahmah
Novel
Bronze
Jika Aku Di Pelukmu
Miss Anonimity
Novel
Bronze
I am Your Boss
Marion D'rossi
Novel
Restu Kelana
Lail Arrubiya
Novel
Quin&King Wedding Organation
Fransiska Ardani
Novel
Pink Envelope
Sriasih (Asih Rehey)
Novel
Filsafat Cinta
fiula nafiah
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Ternyata Oh Ternyata
Seraphine Alana
Flash
Lebih Baik Jangan
Seraphine Alana
Novel
You"re My Yellow
Seraphine Alana
Novel
CHÈRI
Seraphine Alana