Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Awan di langit tampak terburu-buru untuk bertemu. Mereka sibuk sekali berputar-putar di sana membuat gelap, sedangkan di bawahnya, para pedagang asongan yang menguasai trotoar sibuk mengamankan perkakasnya. Adu cepat dengan kilat, guntur, dan angin sepoi-sepoi yang semrawut. Bapak penjual bakso kaki lima di hadapan Syila sama-sama tak mau kalah, ia bergegas mengemasi barang-barangnya, lalu menggosok-gosok kedua tangannya di paha.
“Kak maaf, ini mau hujan, jadi saya harus cepat pergi.”
Pernyataan Bapak itu membuat Syila bergegas melahap bola-bola bakso di mangkuknya. Masih sisa satu di sana, tapi mulutnya overcapacity. Ia menyerahkan mangkuk sekaligus tergesa-gesa mencari uang di saku celana. Meskipun dengan pipi menggembung di kanan dan kiri ia tetap berusaha mengucap terima kasih setelah memberikan uangnya.
Sekarang giliran Syila yang adu cepat dengan situasi di atas dan sekelilingnya. Ia lari-lari kecil mencari tempat berteduh dengan mulut mengunyah. ‘Ini akan jadi kali terakhirku makan di pinggir jalan’ pikirnya yang sama persis seperti minggu lalu.
Syila adalah pekerja kontrak di perusahaan fesyen dan aksesoris. Ia kerja di bagian marketing sebenarnya, namun tuntutan kantor mengharuskannya ke store entah untuk mengecek stok barang, jadi pengganti host live streaming, dan lain-lain yang akan sangat melelahkan jika dijelaskan satu per satu. Pemberi kerja memangkas cost karyawan, karyawannya tidak bisa apa-apa karena jaman sekarang susah sekali dapat pekerjaan, jadilah problem ini dianggap lumrah oleh banyak manusia sebab lingkaran setannya terus berjalan.
Keresahan ini sebenarnya sudah lama ada di benak Syila, atau di hati lebih tepatnya. Panggilan jiwanya itu sering ia tuangkan lewat tulisan editorial yang dikirim ke beberapa perusahaan berita. Hanya saja keinginannya untuk pindah kerja masih...