Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ayah hanya melirik ketika ibu mengatakan agar jasad kakek di makam pahlawan dipindahkan. Tak ada kata pun tak ada ekspresi berarti. Usai lirik, dia bangkit. Diraihnya gelas dan dia lemparkan ke samping kanan ibu. Gelas duralex cokelat itu langsung lebur setelah menabrak dinding, tepat di sisi kepala ibu. Beling-beling seperti pasir, berserak di lantai dan selebihnya menempel di rambut ibu, pun bajunya, serta sofa tempat duduknya. Ibu memekik. Ayah pergi, bukan lari, dia jalan dengan tenang keluar rumah.
"Ini semua untuk kita! Jangan egois!"
Ayah sepertinya tak peduli dengan suara lantang ibu. Dia su...