Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Bab 1: Rengat
Suara mesin produksi sepatu mengadu beroktaf-oktaf. Barisan para pekerja duduk dengan khidmat menekuni tugas masing-masing. Semuanya sibuk menumpuk asa demi menyambung napas kehidupan.
Namun, tiba-tiba kepala divisi berdiri di antara mereka dengan raut tegang. Ia berseru, memanggil salah satu pekerja yang tengah khusyu memotong pola.
“Firdaus, tolong segera kemari!” lantangnya.
Si pemilik nama tercengang. Dia mencoba meraba kesalahan yang dilakukan. Sang pimpinan begitu terlihat tegang, seakan menahan amarah.
Berbagai dugaan menyergap kepala Firdaus, tetapi masih tak ditemukan pangkal penyebab namanya dilaungkan dengan kencang. Ia pun menghampiri sang kepala divisi dengan langkah penuh vibrasi.
“Sa... sa... saya yang Namanya... Firdaus, Pak,” ucapnya sedikit terbata. “Mohon maaf, apa... saya ada... melakukan kesalahan, Pak?”
Sang kepala divisi menempelkan tangan kanannya di pundak Firdaus. “Tinggalkan pekerjaanmu! Kamu boleh pulang sekarang,” ujarnya dengan nada yang sulit ditebak—entah cemas atau iba.
Firdaus pun kebingungan. Tak ada api dan tak ada peringatan sebelumnya, mendadak disuruh untuk kembali ke rumah. Selama kurang lebih 6 bulan bekerja, dia merasa tidak sekali pun pernah merugikan perusahaan.
“Maksudnya, Pak? Saya di... dipecat, begitu? Salah saya a... apa, Pak?” tanya Firdaus denga...