Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sinopsis:
Firdaus tak menyangka sang ibu berpulang begitu cepat. Tanpa firasat, tak ada penanda, cahaya rumah redup seketika. Sandaran seakan menghilang, dan tumpuan hidup bak sirna terputus alam.
Desas-desus arwah sang ibu yang bergentayangan justru membuat Firdaus sumringah. Dia bahkan berupaya untuk mengundang ibunya agar tetap bersemayam di dalam rumah. Baginya, tak ada yang lebih membahagiakan, selain masih dapat bertemu dengan ibunda tercinta – meski dalam rupa yang berbeda.
================
Bagian 1: Rengat
Suara mesin produksi sepatu mengadu beroktaf-oktaf. Barisan para pekerja duduk dengan khidmat menekuni tugas masing-masing. Semuanya sibuk menumpuk asa demi menyambung napas kehidupan.
Namun, tiba-tiba kepala divisi berdiri di antara mereka dengan raut tegang. Ia berseru, memanggil salah satu pekerja yang tengah khusyu memotong pola.
“Firdaus, tolong segera kemari!” lantangnya.
Si pemilik nama tercengang. Dia mencoba meraba kesalahan yang dilakukan. Sang pimpinan begitu terlihat tegang, seakan menahan amarah.
Berbagai dugaan menyergap kepala Firdaus, tetapi masih tak ditemukan pangkal penyebab namanya dilaungkan dengan kencang. Ia pun menghampiri sang kepala divisi dengan langkah penuh vibrasi.
“Sa…. sa…. saya yang Namanya…. Firdaus, Pak,” ucapnya sedikit terbata. “Mohon maaf, apa…. saya ada…. melakukan kesalahan, Pak?”
Sang kepal...