Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Teman Kamar Yang Kasat Mata
2
Suka
1,317
Dibaca

Bab 1 – Kost Baru, Harapan Baru

Rafi tiba di kota metropolitan seperti seorang musafir modern, hanya saja bekalnya bukan tongkat dan jubah, melainkan ransel punggung yang terasa berat dan koper usang yang menyeret di belakangnya. Di dalam tas itu, terbungkus rapi harapannya untuk masa depan yang lebih baik, dan sedikit kecemasan akan kehidupan baru di Ibukota. Ia baru saja diterima di jurusan ilmu komunikasi universitas negeri ternama, sebuah impian yang kini menjadi kenyataan. Namun, di balik euforia itu, ada satu kendala besar yang membayanginya: biaya hidup yang selangit.

Setelah berhari-hari mencari, menelusuri situs kost online, dan menanyai kenalan, akhirnya ia menemukan sebuah iklan yang tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. "Kost Murah Blok Tiga – Fasilitas Lengkap – Lingkungan Tenang." Fotonya menunjukkan sebuah rumah berlantai dua yang didominasi warna putih, meski catnya sedikit mengelupas di beberapa sisi, namun tampak bersih dan terawat. Lokasinya memang agak pelosok, di kawasan tua bernama Blok Tiga, jauh dari keramaian pusat kota, tapi bagi Rafi, harga sewa yang tertera adalah magnet yang tak tertahankan.

Hari itu, matahari Jakarta yang terik menyengat kulitnya saat Rafi melangkah menapaki jalanan beraspal yang retak-retak menuju alamat kost yang dimaksud. Gangnya sempit, hanya cukup dilewati dua motor berpapasan. Di kanan-kiri, rumah-rumah tua berhimpitan, beberapa dengan jendela kayu yang tertutup rapat, beberapa lagi dengan jemuran yang menggantung lesu. Aroma lembap tanah bercampur bau sampah samar-samar tercium, namun tidak terlalu mengganggu indranya.

Ketika akhirnya ia tiba di depan rumah kost itu, ia terhenti. Bangunan itu memang tampak sepi, terlalu sepi malah. Tidak ada suara tawa, tidak ada musik yang keluar dari jendela, hanya keheningan yang menyelimuti. Namun, kesan seram itu sirna begitu ia melihat pot-pot bunga kamboja yang tertata rapi di teras depan dan lantai keramik yang bersih mengilap. Jendela-jendela kayu berwarna cokelat tampak terawat, memantulkan sedikit cahaya matahari sore.

Seorang wanita tua muncul dari balik pintu yang sedikit terbuka, seperti menyadari kedatangan Rafi. Ia mengenakan daster batik lusuh dan rambutnya disanggul asal-asalan. Wajahnya yang keriput dihiasi senyum ramah yan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp8.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Teman Kamar Yang Kasat Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Elara
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Perjanjian~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Fantasteen Scary Soul Eater
Mizan Publishing
Flash
Peternakan Nenek
aleu
Novel
Bronze
TRAWANG
Marion D'rossi
Novel
Bronze
Kisah ku dengan para hantu
Katia
Novel
Bronze
CURSE
Yattis Ai
Novel
Gold
Fantasteen Black Shadow
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Kutukan Ranjang Antik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
Pact with the Shadows
Viona fiantika
Cerpen
Bronze
Luca Matthijs van der Zee
Allamanda Cathartica
Flash
Setelah Aku Mati
Vanillarose
Novel
Gold
Fantasteen Pangeran Mimpi Zera
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Teman Kamar Yang Kasat Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Elara
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Ranjang Antik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Perawat Siska
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pudar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Catatan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Streamer Yang Tragis
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pelaku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bunker Jepang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ujung Koridor
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin