Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Telur Ceplok
0
Suka
843
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

WAJAN diletakkan di atas kompor. Gas dinyalakan, membuat api birunya keluar. Beberapa mililiter minyak kelapa dituang. Tidak, beberapa mililiter lagi rupanya. Setengah ragu, butiran-butiran telur dalam lemari es dipilih. Butir telur yang dipilih lalu dipecah dengan membenturkan cangkangnya di sisi tepi wajan, dan digoreng hingga menimbulkan bunyi 'plok'. Secara alami, putih telurnya membentuk kontur wajah yang lucu dengan kuning telur menyerupai mata sapi.

Ia, perempuan sekitar dua puluh empat tahun, serius sekali tampaknya menggoreng telur ceplok. Kening sedikit berkeringat, tapi tak acuh dan hanya mengusapnya dengan punggung telapak tangan. Ia meraih stoples kecil tempat garam, menjumput sedikit bubuknya, dan menabur rata di atas telur ceplo...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Sunshine (Ketulusan, Cinta & Pengorbanan)
Widhi ibrahim
Novel
Gold
Nasi untuk Kakek
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Telur Ceplok
Gin Teguh
Novel
Bronze
Cinta Buta Sulungku
Rosalia
Novel
Bronze
Detik Terakhir
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Tragedi
Eko Hartono
Novel
Bronze
Beranda ( Kitab Puisi Asmaradhana )
RENDRA ABIMANYU
Novel
Bronze
Rasanya Seperti Mimpi
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Novel
Bronze
Izinkan aku memelukmu lebih lama lagi
eko susanto
Flash
Lidah Tetangga
Selvi Nofitasari
Cerpen
Dua Insan
Grimmer
Novel
Potret
Sinar Shinta Emilisa
Novel
Goldfish
Gemi
Novel
Bronze
TABIR IMAN SEORANG ISTRI
irma agnesya
Flash
Matahari Bersinar
Grace Anindya
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Telur Ceplok
Gin Teguh
Cerpen
Bronze
Percakapan Enam Meter Persegi
Gin Teguh
Cerpen
Bronze
41 Mil
Gin Teguh
Cerpen
Bronze
Salju Turun di Alun-Alun
Gin Teguh
Cerpen
Bronze
Perempuan-Perempuan Abang
Gin Teguh
Cerpen
Bronze
Malaikat Pemberi Luka
Gin Teguh