Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pada suatu sore, Angin berhembus lembut di tepi alun-alun kerajaan Panjalu. Matahari condong ke barat, meninggalkan jejak jingga di langit yang mulai berdebu. Di tengah lapangan batu yang luas, berdiri seorang lelaki muda dengan pakaian lusuh dan pedang patah di tangan. Wajahnya tertunduk, lututnya gemetar, dan air mata mengalir di pipinya yang kotor. Ia menatap ke arah istana yang menjulang — tempat di mana segalanya bermula, dan di mana ia kini...