Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Tangan Hitam dari Hutan Bawakaraeng
0
Suka
1,750
Dibaca
Jalur yang Tak Ada di Peta

Kabut tebal turun lebih cepat dari seharusnya di kaki Gunung Bawakaraeng. Hembusan angin dari arah puncak membawa aroma tanah basah bercampur getah pohon pinus. Malam itu, Andi menatap jalur pendakian resmi yang sudah mulai lengang—hanya ada sisa-sisa pendaki yang turun sambil menggigil kedinginan. Namun, jalur itu bukan tujuannya malam ini.

“Lo yakin kita harus lewat sini, Di?” tanya Raka, memegang senter yang sinarnya bergetar karena tangannya ikut bergetar. “Orang-orang bilang jalur resmi aman. Kenapa kita mesti lewat jalur yang bahkan nggak ada di peta?”

Andi merapikan jaketnya. “Itu dia justru. Jalur resmi udah biasa. Kita mau dapet foto yang beda, footage buat vlog. Katanya di jalur sebelah timur ada padang rumput yang belum banyak orang lihat.”

Rani satu-satunya perempuan di tim itu mendengus pelan. “Gue sih ikut aja, tapi jangan sampe kayak berita pendaki ilang itu ya. Tahun lalu ada rombongan yang nggak pernah turun.”

Bayu, yang memanggul carrier terbesar, tertawa kering. “Ah, itu mah mitos. Gunung mana sih yang nggak punya cerita hilang-hilangannya?”

Mereka berlima: Andi (si pemimpin), Raka (penakut tapi setia kawan), Rani (doyan tantangan), Bayu (pembawa perlengkapan), dan Udin (pendaki lokal yang mereka bayar sebagai pemandu). Mereka berangkat pukul delapan malam, berbekal senter, kompas, dan peta fotokopi yang didapat dari forum pendaki.

Udin berjalan paling depan, wajahnya kaku. “Saya sudah bilang, jalur ini bukan jalur resmi. Orang-orang sini nyebutnya Lereng Sunyi.”

“Kenapa?” tanya Rani sambil mengatur napas.

“Karena nggak pernah ada yang rame lewat sini. Katanya… jalur ini dilewati T...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Tangan Hitam dari Hutan Bawakaraeng
Risti Windri Pabendan
Novel
Bronze
Rahasia Kematian
Herman Sim
Flash
Waktu
Dark Specialist
Cerpen
Bronze
Awal dari Akhir
Moment
Cerpen
Name
Alpri prastuti
Novel
Gold
Fantasteen Scary Jangan Becermin Malam Ini
Mizan Publishing
Cerpen
KAMAR 303
IGN Indra
Flash
KISAH WEWE GOMBEL
M Fadly Hasibuan
Cerpen
Bronze
Jurit Malam Di Perumahan Setan
Yona Elia Pratiwi
Cerpen
Bronze
Ibu
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
DENDAM DIBAYAR DENGAN KEMATIAN
Theresia Erni Damayanti
Cerpen
Bronze
Pemanggilan Arwah
Endah Wahyuningtyas
Cerpen
Bronze
Siapa Dia
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
Salon Tua
Bentang Pustaka
Novel
RUMAH SEBELAH
Dezzi Echi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Tangan Hitam dari Hutan Bawakaraeng
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Panggilan Telepon Tengah Malam
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Lorong Kosong di Lantai Tiga
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Di Antara Dua Hati
Risti Windri Pabendan
Novel
Bronze
Hati yang Tak Seharusnya Singgah
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Pesan Terakhir
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Topeng di Lumbung Padi
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Salah Kirim Chat
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Pintu Kamar Nomor 7
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Bayangan di Benteng Batupasi
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Janji di Stasiun
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Malam di Sungai Lamandau
Risti Windri Pabendan
Skrip Film
Tongkonan Terakhir
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Susuk Penghancur Jiwa
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Bayangan di Jendela
Risti Windri Pabendan