Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Di sebuah bandara yang selalu hiruk-pikuk, ada sebuah pemandangan menarik. Dua bocah bersitatap layaknya seorang kekasih yang sudah mafhum soal cinta. Orangtua masing-masing hanya bisa tersenyum menahan geli. Mungkin mereka membiarkannya, karena bagaimanapun itu hanya cinta monyet.
"Harus yah kamu pergi?"
"Ya iyalah, Mita. Aku harus pergi. Terus kalau nggak pergi, aku mau tinggal di mana, sementara Papi-Mami aku pergi ke Jepang?"
Gadis itu langsung meringkuk. Dengan susah payah, matanya memandang arloji. Masih jam lima. Percuma juga tidur lagi, sebentar lagi ia harus berangkat kuliah. Kuliah jam delapan pagi sungguh merepotkan. Masih dengan sayu, Paramita mengingat kembali mimpinya. Mimpi itu...
...mimpi i...