Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Suwanita
1
Suka
2,901
Dibaca

Pagi Yang Cerah

Suwanita menggeliat, sinar matahari pagi merangkak masuk melalui celah gorden, membelai wajahnya dengan kehangatan yang familiar. Aroma kopi yang baru diseduh mulai menyeruak dari dapur, beradu dengan wangi roti panggang yang renyah. Pagi ini, 15 Juni 2025, terasa sama seperti pagi-pagi lainnya dalam tiga puluh tahun hidupnya—penuh rutinitas yang menenangkan. Dia bangkit dari ranjang, merapikan selimut, dan melangkah menuju dapur, jubah tidur sutranya berdesir lembut.

Sambil menunggu air mendidih untuk kopi, jemarinya lincah meraih ponsel yang tergeletak di meja makan. Notifikasi berjejer, sebagian besar adalah pesan grup dari teman-teman kantor atau tawaran diskon dari aplikasi belanja. Namun, satu pesan menarik perhatiannya. Dari Dinda, sahabat SMA-nya yang sudah lama tidak ia hubungi.

"Selamat datang, kamu juga sudah tiba."

Suwanita mengerutkan kening. "Dinda?" gumamnya. Pesan itu terasa aneh, hampir seperti lelucon internal yang tidak ia ingat. Mungkin salah kirim? Atau Dinda sedang iseng. Ia mengetik balasan, "Maksudnya apa, Din? Tiba di mana?" sebelum menyadari bahwa ia tidak melihat indikator Dinda sedang online. Aneh. Terakhir kali ia berbicara dengan Dinda adalah dua tahun lalu, saat ulang tahun mereka yang ke-28. Dinda, yang selalu ceria dan penuh kejutan, kini jarang sekali muncul di radarnya. Suwanita ingat betul, Dinda selalu menjadi orang pertama yang memberinya kejutan ulang tahun, bahkan pernah rela datang jauh-jauh dari luar kota hanya untuk menemuinya. Sekarang, jangankan memberi kejutan, kabar pun jarang ia dengar.

Pikiran Suwanita melayang ke daftar belanjaan hari ini: sayuran segar, sedikit daging, dan mungkin beberapa bunga untuk mempercantik sudut ruang tamu. Hari ini hari Sabtu, jadi ia berencana membersihkan apartemen dan mungkin membaca buku yang sudah lama ia tunda. Sebuah pagi yang biasa, yang menjanjikan kedamaian. Ia membayangkan dirinya duduk di balkon dengan secangkir teh hangat, tenggelam dalam halaman-halaman novel favoritnya. Angin sepoi-sepoi, suara burung berkicau, dan aroma...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Flash
Kaca Malam Hari
Donquixote
Novel
Gold
Rumah Teteh
Mizan Publishing
Novel
Ada Penampakan di Pesantren
Hargo Trapsilo
Flash
Bronze
Bedak
Bakasai
Komik
STORY OF MY GHOSTS
Jusep kurnia
Novel
Hantu Kelapa Sawit
Kenon BB
Cerpen
Dawet
Bagus Aryo Wicaksono
Flash
Bronze
MAKAN ENAK
Lirin Kartini
Flash
Bronze
Surup
Haru Wandei
Novel
Bronze
Sixth Sense
Lucyana
Cerpen
Pawang dan Gajah Berair Mata
Fazil Abdullah
Cerpen
Bronze
psychosis.
Faisal Susandi
Novel
Gold
Fantasteen Ghost`s Whisper
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Kota Fajar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Persimpangan Mimpi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Novel Tanpa Akhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Harmoni Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Elara
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tak Ada Percaya Pada Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Labirin Jiwa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pusaka Naga Hitam
Christian Shonda Benyamin