Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Suwanita
1
Suka
2,454
Dibaca

Pagi Yang Cerah

Suwanita menggeliat, sinar matahari pagi merangkak masuk melalui celah gorden, membelai wajahnya dengan kehangatan yang familiar. Aroma kopi yang baru diseduh mulai menyeruak dari dapur, beradu dengan wangi roti panggang yang renyah. Pagi ini, 15 Juni 2025, terasa sama seperti pagi-pagi lainnya dalam tiga puluh tahun hidupnya—penuh rutinitas yang menenangkan. Dia bangkit dari ranjang, merapikan selimut, dan melangkah menuju dapur, jubah tidur sutranya berdesir lembut.

Sambil menunggu air mendidih untuk kopi, jemarinya lincah meraih ponsel yang tergeletak di meja makan. Notifikasi berjejer, sebagian besar adalah pesan grup dari teman-teman kantor atau tawaran diskon dari aplikasi belanja. Namun, satu pesan menarik perhatiannya. Dari Dinda, sahabat SMA-nya yang sudah lama tidak ia hubungi.

"Selamat datang, kamu juga sudah tiba."

Suwanita mengerutkan kening. "Dinda?" gumamnya. Pesan itu terasa aneh, hampir seperti lelucon internal yang tidak ia ingat. Mungkin salah kirim? Atau Dinda sedang iseng. Ia mengetik balasan, "Maksudnya apa, Din? Tiba di mana?" sebelum menyadari bahwa ia tidak melihat indikator Dinda sedang online. Aneh. Terakhir kali ia berbicara dengan Dinda adalah dua tahun lalu, saat ulang tahun mereka yang ke-28. Dinda, yang selalu ceria dan penuh kejutan, kini jarang sekali muncul di radarnya. Suwanita ingat betul, Dinda selalu menjadi orang pertama yang memberinya kejutan ulang tahun, bahkan pernah rela datang jauh-jauh dari luar kota hanya untuk menemuinya. Sekarang, jangankan memberi kejutan, kabar pun jarang ia dengar.

Pikiran Suwanita melayang ke daftar belanjaan hari ini: sayuran segar, sedikit daging, dan mungkin beberapa bunga untuk mempercantik sudut ruang tamu. Hari ini hari Sabtu, jadi ia berencana membersihkan apartemen dan mungkin membaca buku yang sudah lama ia tunda. Sebuah pagi yang biasa, yang menjanjikan kedamaian. Ia membayangkan dirinya duduk di balkon dengan secangkir teh hangat, tenggelam dalam halaman-halaman novel favoritnya. Angin sepoi-sepoi, suara burung berkicau, dan aroma...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Flash
Aku Ingin Melihatmu
Fia Shofia
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Cerpen
Bronze
SETAN RUMAH B2A
Ranang Aji SP
Cerpen
Bronze
Gantung Aku
Novita Ledo
Skrip Film
Meow Kamu Kok Gentayangan
Lialuck777
Novel
Bronze
KEMPONAN
Hesti Ary Windiastuti
Novel
Bronze
Luk Thep ~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Rumah Teteh
Mizan Publishing
Skrip Film
Rayuan Maut Pulau Kelabu
Arlita Dela
Novel
PERJANJIAN
Tira Riani
Novel
Bronze
Rahasia Kematian
Herman Sim
Novel
Bronze
Petaka Tambang Emas Berdarah
Achmad Benbela
Flash
Buka Pintu
BANYU BIRU
Novel
Mata Batin : Antara ada dan tiada
Kandarpa Cahya Putra
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Yang Tersisa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 05
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Hidup Di Dunia Lain
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Cermin Kedua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Boneka Bobo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Nyata Dan Bercerita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dharmawangsa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sang Kolektor Jiwa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kabut Asap Pelabuhan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Notifikasi Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan
Christian Shonda Benyamin