Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Karya: Nimau Kum
Langit pagi di Bandara Sentani masih kelabu saat Naro Kum berdiri di depan pintu keberangkatan. Ransel besarnya tampak menggantung di punggung yang kurus. Ibunya mencium keningnya—singkat tapi dalam. Ayahnya menepuk bahu tanpa berkata apa-apa, tapi tatapan matanya keras: “Kau harus berhasil.”
Itulah awal perjalanan Naro ke tanah seberang—Pulau Jaw...