Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Surat Cinta Untuk Radinka
Langkah kakiku sedikit tertahan di ambang pintu. Sebagian tubuhku masuk ke dalam ruangan kelas lalu mataku menjelajahi seisi ruangan. Tidak ada orang!
Perlahan aku memasuki kelas itu kemudian berjalan menuju ke sebuah meja. Sambil melihat ke kiri dan ke kanan untuk memastikan sekali lagi tidak ada orang, kukeluarkan sebuah amplop berwarna merah muda.
Kutatap lamat-lamat amplop yang ada digenggamanku. Harap-harap cemas dengan isinya juga pertanyaan yang kerap muncul, haruskah aku memberikannya surat cinta?
Kuhela napas dalam-dalam seraya memejamkan mata. Baiklah, aku harus menyerahkan surat cinta ini! Lagipula dia mungkin tidak akan tahu siapa yang sudah menuliskan untuknya. Kuletakkan amplop berisi surat itu tepat di kolong meja yang biasa ditempati oleh seorang remaja laki-laki bernama Radinka.
Aku berharap kamu membaca surat yang aku berikan, di dalamnya adalah sebuah pernyataan isi hatiku sebgai tanda bahwa kamu adalah cinta pertamaku. Bibirku mengulum senyum tipis kemudian meninggalkan ruangan kelas itu.
Tidak ada yang mengerti apa yang kurasakan kini, jatuh cinta untuk pertama kalinya karena mata indah seorang Radinka.
Mungkin orang akan berpikir aku terlalu naïf karena begitu mudahnya jatuh hati ...