Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Bab 1 – Persiapan Streaming
Pukul 22.00 WIB, malam di Balikpapan terasa sedikit lembap, namun udara di dalam mobil van hitam yang dikendarai Rizal terasa kering dan dingin berkat AC yang diatur maksimal. Rizal, atau lebih dikenal dengan nama panggungnya, “Rizal Ghost Hunter,” menyeka keringat di dahinya. Bukan karena hawa panas, melainkan karena antusiasme yang membakar. Rambutnya yang dicat pirang acak-acakan, kemeja flanel longgar menutupi kaus hitam bergambar tengkorak, dan cincin perak besar di jari tengahnya semua menegaskan identitasnya sebagai seorang streamer horor yang sedang naik daun.
Di sampingnya, duduklah Lita, asisten pribadinya. Ia memegang tablet dan sesekali menggesernya dengan gerakan cepat. Wajah Lita yang biasanya ceria kini tampak sedikit tegang, matanya sesekali melirik peta digital di layar tablet, lalu ke arah jalanan pedesaan yang semakin gelap. Lita adalah otak di balik logistik dan teknis tim "Rizal Ghost Hunter." Ia lah yang mengatur jadwal, memeriksa peralatan, dan memonitor chat para penonton. Di kursi belakang, duduklah Bima, asisten kedua mereka, seorang mahasiswa semester akhir yang magang untuk memenuhi syarat kelulusan. Bima bertugas sebagai juru kamera kedua dan pengumpul data. Ia terlihat sedikit lebih santai, sesekali meminum kopi instan dari termosnya.
"Gimana, Lit? Sudah siap semua?" tanya Rizal, suaranya terdengar bersemangat, terlalu bersemangat untuk jam segini. Ia sesekali tersenyum ke arah kamera kecil yang terpasang di dashboard, merekam persiapan mereka untuk vlog singkat sebelum live streaming.
Lita mengangguk tanpa mengangkat pandangan dari tablet. "Semua sudah dicek, Zal. Koneksi internet, baterai kamera, power bank, semuanya penuh. Bima, cek lagi mic-nya, jangan sampai ada feedback."
Bima mengacungkan jempol. "Beres, Kak Lita. Udah dites berkali-kali."
Malam ini, mereka punya misi baru: menjelajahi Terowongan Angker Mitos, sebuah lokasi yang baru-baru ini viral di media sosial lokal. Menurut cerita warga, terowongan peninggalan Belanda itu sering "memakan orang" atau setidaknya membuat mereka menghilang tanpa jejak. Konon, suara-suara aneh dan penampakan hantu sering dilaporkan di sana. Bagi Rizal, ini adalah tambang emas. Konten horor mistis adalah jaminan view tinggi, apalagi jika dikemas dengan gaya live streaming yang interaktif.
"Lokasinya memang cukup terpencil, Zal," kata Lita, akhirnya mengangkat kepalanya. "Warga desa di sana benar-benar memperingatkan kita. Katanya, kalau tidak ada urusan penting, jangan mendekati terowongan itu. Apalagi masuk."
Rizal tertawa. "Justru itu yang kita cari, Lit. Semakin banyak larangan, semakin besar potensinya. Lagipula, itu kan cuma mitos dan hoax belaka untuk menarik perhatian. Anggap saja ini hiburan horor yang kita sajikan untuk para viewer." Rizal melirik kamera dashboard lagi, seringai terbentuk di bib...