Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
STALL NOMOR TUJUH
1
Suka
3,257
Dibaca

Celah yang Tak Pernah Tertutup

21.38 WIB

Toilet Wanita – Lantai 5, Mall Urbania

Udara malam mulai menyusup masuk ke sela-sela dinding kaca mall yang menghadap ke jalan raya. Lampu-lampu toko telah diredupkan, rolling door digulung setengah hati, dan denting musik mall terdengar semakin kecil seperti suara terakhir dari radio rusak. Lantai 5 hanya menyisakan satu area yang masih menyala terang: bioskop dan deretan food court di sisinya.

Amara melangkah keluar dari studio sembilan dengan perasaan kosong. Film horor yang ia tonton sendirian terasa lebih hambar daripada kesepian yang menempel di kulitnya malam itu. Ia menyesal tak menunggu temannya yang batal datang. Tapi sudah terlanjur. Tubuhnya letih, perutnya kembung karena minuman soda, dan sekarang, ia harus buang air.

Ia berjalan menuju koridor sempit menuju toilet. Lorong itu sunyi, lantainya licin mengilap seperti belum pernah diinjak, dan lampunya berpendar kuning pucat. Sebuah tanda bercahaya "Toilet Wanita" menyala seperti lentera di film Jepang—hampir seperti undangan dari dunia lain.

Pintu toilet terbuka otomatis saat ia mendekat, menimbulkan suara klik yang terlalu keras dalam keheningan. Di dalam, udara dingin langsung menyergap. Pendingin ruangan di toilet ini terasa seperti ruang mayat—steril, mengilap, dan hampa. Dindingnya berlapis marmer abu-abu, wastafel memanjang dengan sensor otomatis, dan deretan bilik tampak seperti lemari mati.

Tujuh bilik berjajar rapi, pintu-pintunya abu logam dengan nomor kecil tak kasatmata di atas engselnya. Amara melangkah pelan, memeriksa tiap pintu dari kiri ke kanan. Semua tertutup kecuali satu: bilik nomor tujuh.

Pintu bilik itu tidak sepenuhnya terbuka, tapi juga tidak tertutup. Tersisa celah dua jari, cukup untuk melihat ujung sepatu seseorang—atau membayangkan ada. Tapi saat Amara melongok ke bawah, tak ada kaki di baliknya. Hanya bayang...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
STALL NOMOR TUJUH
glowedy
Skrip Film
Meow Kamu Kok Gentayangan
Lialuck777
Cerpen
Topeng di Kamar Bapak
Lirin Kartini
Cerpen
Bronze
Rantai Pemicu
Christian Shonda Benyamin
Skrip Film
GULALI DUNIA
Nadia
Cerpen
Bronze
Yamero
Christian Shonda Benyamin
Komik
Time to Seek
ubi aja
Cerpen
Sejak Study Tour Itu
Braindito
Flash
Malam Jum'at
Arlindya Sari
Flash
Silam
Salsabila Octavia Ismail
Cerpen
Bronze
Rahasia Jurang Sempit Macarge karya Ambrose Bierce penerjemah : ahmad muhaimin
Ahmad Muhaimin
Novel
Hantu Kelapa Sawit
Kenon BB
Cerpen
Mereka Ingin Aku Percaya
Riana Dewi
Flash
Gadis di Dalam Cermin
Irma Susanti Irsyadi
Cerpen
Bronze
Pasar gaib di malem jumat kliwon
bagus aprilianto
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
STALL NOMOR TUJUH
glowedy
Cerpen
Bronze
JUAL BELI NAMA
glowedy
Cerpen
Bronze
Nenek Food Hacker
glowedy
Cerpen
Bronze
LANGKAH KETUJUH DARI LIANG
glowedy
Cerpen
Bronze
JAZZBUK
glowedy
Novel
Bronze
Keajaiban Toko Lampu "CAHAYA"
glowedy
Cerpen
Bronze
LAGU YANG TAK JADI SELESAI
glowedy
Cerpen
Bronze
ANTIMA
glowedy
Cerpen
Bronze
NADINE
glowedy
Novel
Bronze
KAPULAGA
glowedy
Novel
The Coffee Before The Break
glowedy
Cerpen
Bronze
VILLA NOCTURNA: SAJAK PATAH, JAM DAN PINTU YANG TAK PERNAH TERTUTUP
glowedy
Cerpen
Bronze
NOKTRA
glowedy
Cerpen
Bronze
Ngaku Saja Pak Dul!
glowedy
Cerpen
Bronze
BOY BEHIND THE VEIL
glowedy