Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Komedi
Bronze
Songong Maksimal
5
Suka
6,290
Dibaca

April 2007

Siang itu, telepon di rumahku tiba-tiba berdering. Sedikit kaget, aku berlari mengangkatnya, berharap dari seseorang yang kutunggu. Maklum, jomblo memang begitu, selalu berharap seseorang tiba-tiba merindukannya lalu menelepon dan membuat janji bertemu untuk mengungkapkan perasaannya. Akh, dasar!

“Halo?”

“Halo, assalamualaikum. Syasya, ya?”

Waalaikumussalam, betul, dengan siapa?” Aku pura-pura bertanya walau aku sebenarnya sudah tahu siapa yang sedang bicara di seberang sana.

“Ini uda, Da Rakha!”

“Oh, iya. Ada apa, Da?” Benar dugaanku, suara yang serak-serak basah ini, seolah hanya dia seorang yang memilikinya. Tapi maaf, orang ini tidak masuk ke dalam daftar orang yang kutunggu.

“Sya ... aduh gimana ya, ngomongnya? Uda jadi ngga enak.”

“Ngga papa Da, ngomong aja. Ngga usah sungkan!”

“Gini, Sya. Uda kan udah punya usaha nih, baru mulai, kecil-kecil aja dulu. Jadi uda pengen kamu ikut bantu-bantu di sini, bisa ngga? Soalnya, uda dengar kamu udah ngga kerja lagi.”

“Insya Allah, Da, bisa kok.”

“Syukurlah, kalo bisa. Uda tunggu, ya. Datang aja ke sini besok jam delapan pagi!”

Lalu dia menyebutkan alamat lengkap yang tak asing bagiku, sebuah lokasi yang cukup elit di kota kecil kami.

“Iya, Da, insya Allah,” tutupku.

Besok paginya, aku bersiap-siap sesuai perjanjian di telepon. Saat berpamitan pada ibu, ternyata ibuku mengeluh agak kurang enak badan, jadi ibu minta tolong agar aku menyediakan sarapan untuk kami sekeluarga terlebih dahulu sebelum berangkat. Setelah sarapan tersaji di meja, aku pamit.

"Bu, ibu masih ngga enak badan?"

"Enggak kok, kamu kalo mau berangkat, pergi aja, ibu udah jauh mendingan dari pada tadi."

Aku mencium tangan dan pipi ibuku, lalu deng...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (4)
Rekomendasi dari Komedi
Cerpen
Bronze
Songong Maksimal
syafetri syam
Cerpen
Bronze
Dukun Cabul Dan Celana Dalam Warisan
muhamad jumari
Komik
Bronze
Emak VS Papah
Sukir Subar
Cerpen
Celana Pensil
Astromancer
Cerpen
Bronze
Mengarang Itu Tidak Gampang, Tuan
Habel Rajavani
Flash
Hanya Sampah
Bima Kagumi
Cerpen
Bronze
Kucingku Kena Pelet
Novita Ledo
Cerpen
Dravoryans: Kabut Ungu dan Dewa Tai
Darian Reve
Flash
Gula
Kiiro Banana
Flash
Bronze
Sebuah Cinta dan pesan yang tidak pernah dibalas
Ron Nee Soo
Flash
Kejutan Ulang Tahun
Lovaerina
Flash
DENDAM PUKI
Aston V. Simbolon
Cerpen
Bronze
Keinginan Yang Kusesali
Vania
Flash
Cerita-cerita Lucu
R.Blodot
Cerpen
Pak Tua Penunjuk Jalan
zain zuha
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Songong Maksimal
syafetri syam
Flash
Bronze
Janji Setelah Nikah
syafetri syam
Novel
Bronze
Tak Mudah untuk Cinta
syafetri syam
Novel
Bronze
Hesti dan Nurul
syafetri syam
Cerpen
Bronze
Berlian Subuh
syafetri syam
Skrip Film
Miranda's Channel
syafetri syam
Skrip Film
Serenada Cinta
syafetri syam
Flash
Bronze
Safari Enam Rakaat
syafetri syam