Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pada ulang tahun pernikahan ke-13, mereka memesan meja paling sudut di sebuah restoran Italia yang sepi. Restoran itu seperti sisa dari masa lalu yang menolak direvitalisasi: lampu kuning temaram yang menggantung rendah, kursi kayu yang berderit setiap kali bergeser, dan seorang pelayan tua yang bergerak dan berbicara pelan seolah takut mengganggu hantu-hantu yang mungkin sedang ikut bersantap.
Namanya “La Finestra”, Jendela.
Mereka tidak banyak bicara di awal. Rei, sang suami, sibuk memutar-mutar gelas anggur merahnya, memperhatikan bagaimana cahaya lampu pecah di permukaannya. Anya, istrinya, merobek-robek roti bawang putih dengan presisi yang dingin. Masing-masing sibuk dengan sendok-garpu, dengan bayangan mereka sendiri yang memanjang di atas taplak meja putih. Musik instrumental biola mengalun di latar, tapi tak ada yang mereka kenali. Seperti pernikahan mereka; yang kini menjadi melodi latar yang terus berputar, namun maknanya telah lama hilang.
Lalu, saat gelas anggur kedua hampir kosong, Anya meletakkan garpunya denga...