Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Simfoni Keabadian
0
Suka
2,556
Dibaca

Bab 1: Klinik Tanpa Waktu

Kilatan kamera Yosiana menyambar wajah-wajah di layar monitor, mencari jejak, merajut benang-benang samar yang terentang dari setiap berita kehilangan. Sudah tiga bulan terakhir, ia tenggelam dalam investigasi kasus ini, kasus yang oleh sebagian besar media hanya dianggap "orang hilang biasa". Tapi naluri wartawan investigasi Yosiana berkata lain. Ia tahu ini bukan kasus biasa.

Kecurigaan Yosiana bermula dari pola yang terlalu mencolok: semua gadis muda yang menghilang belakangan ini memiliki rentang usia 18 hingga 25 tahun, berparas jelita, dan yang paling mencurigakan, semua pernah tercatat melakukan konsultasi di Leon Aesthetic, klinik operasi estetika eksklusif yang sangat tertutup. Klinik itu bagai benteng, hanya menerima klien tertentu, dengan reputasi dr. Leon yang bak dewa, mampu menyulap "kekurangan" menjadi "kesempurnaan" dengan sentuhan pisau bedahnya. Namun, di balik kemegahan itu, Yosiana mencium bau anyir misteri.

Pukul sebelas malam, Yosiana masih di kantor, ruang kerjanya berantakan oleh tumpukan berkas dan catatan tempel. Cahaya temaram monitor laptop memantulkan kacamata bacanya. Jemarinya lincah menari di atas keyboard, mencari data, menelusuri jejak digital. “Leon Aesthetic,” bisiknya, membaca alamat klinik yang tertera di layar. Sebuah bangunan megah bergaya art deco di pusat kota Makassar, berdiri kontras dengan bangunan-bangunan modern di sekelilingnya. Foto-foto di internet menunjukkan interior yang steril, mewah, dan dingin, seolah tak ada jejak manusia di sana.

Beberapa kali Yosiana mencoba menghubungi klinik itu sebagai calon pasien, namun selalu ditolak dengan alasan "daftar tunggu penuh" atau "tidak memenuhi kriteria khusus klinik". Frasa "kriteria khusus" itu selalu mengusik pikirannya. Kriteria seperti apa yang dimaksud? Hanya orang-orang tertentu? Mengapa? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di benaknya, membangun dinding kecurigaan yang semakin tinggi. Ia pernah mencoba menyamar sebagai sales produk kecantikan, bahkan sebagai jurnalis dari majalah gaya hidup elit, tapi setiap kali ia mendekat, ada semacam dinding tak terlihat yang memblokirnya. Leon Aesthetic seolah punya sistem pertahanan yang sangat rapi dan ketat.

Yosiana meraih cangkir kopinya yang sudah dingin. Aroma pahit kopi hitam menyebar di udara, seolah merefleksikan rasa frustrasinya. Ia memejamkan mata, memutar kembali rekaman wawancara dengan beberapa keluarga korban yang sempat ia temui secara diam-diam. Mereka semua bercerita tentang anak gadis mereka yang awalnya begitu bersemangat ingin mempercanti...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp9.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
Hantu Cilik
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
Kata Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Novel
Terror Mannequin
Devi Sri Mulyani
Novel
10 PM Kumpulan Cerita Horor
Joko Purnomo Aji
Cerpen
Bronze
Pak Suryo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
DADONG CANANGSARI
Citra Rahayu Bening
Skrip Film
Raga Tanpa Jiwa
Rizqy Kurniawan
Flash
JAGACHANDRA SUMANJO
Priy Ant
Novel
Hantu Musala: Pesta Mutilasi
Lasmana Fajar Hapriyanto
Novel
Bronze
MALDEVIR
Okhie vellino erianto
Novel
Bronze
KISAH CINTA
Endah Wahyuningtyas
Komik
Bronze
GENITRI
Aitzuga
Flash
Foto
aleu
Novel
SARI, Arwah Penasaran yang terundang
Efi supiyah
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kata Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pak Suryo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rig Minyak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pelaku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jurnal Kosong
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Ranjang Antik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ruko Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Sumur Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penjara Abadi
Christian Shonda Benyamin