Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Simfoni Keabadian
0
Suka
2,991
Dibaca

Bab 1: Klinik Tanpa Waktu

Kilatan kamera Yosiana menyambar wajah-wajah di layar monitor, mencari jejak, merajut benang-benang samar yang terentang dari setiap berita kehilangan. Sudah tiga bulan terakhir, ia tenggelam dalam investigasi kasus ini, kasus yang oleh sebagian besar media hanya dianggap "orang hilang biasa". Tapi naluri wartawan investigasi Yosiana berkata lain. Ia tahu ini bukan kasus biasa.

Kecurigaan Yosiana bermula dari pola yang terlalu mencolok: semua gadis muda yang menghilang belakangan ini memiliki rentang usia 18 hingga 25 tahun, berparas jelita, dan yang paling mencurigakan, semua pernah tercatat melakukan konsultasi di Leon Aesthetic, klinik operasi estetika eksklusif yang sangat tertutup. Klinik itu bagai benteng, hanya menerima klien tertentu, dengan reputasi dr. Leon yang bak dewa, mampu menyulap "kekurangan" menjadi "kesempurnaan" dengan sentuhan pisau bedahnya. Namun, di balik kemegahan itu, Yosiana mencium bau anyir misteri.

Pukul sebelas malam, Yosiana masih di kantor, ruang kerjanya berantakan oleh tumpukan berkas dan catatan tempel. Cahaya temaram monitor laptop memantulkan kacamata bacanya. Jemarinya lincah menari di atas keyboard, mencari data, menelusuri jejak digital. “Leon Aesthetic,” bisiknya, membaca alamat klinik yang tertera di layar. Sebuah bangunan megah bergaya art deco di pusat kota Makassar, berdiri kontras dengan bangunan-bangunan modern di sekelilingnya. Foto-foto di internet menunjukkan interior yang steril, mewah, dan dingin, seolah tak ada jejak manusia di sana.

Beberapa kali Yosiana mencoba menghubungi klinik itu sebagai calon pasien, namun selalu ditolak dengan alasan "daftar tunggu penuh" atau "tidak memenuhi kriteria khusus klinik". Frasa "kriteria khusus" itu selalu mengusik pikirannya. Kriteria seperti apa yang dimaksud? Hanya orang-orang tertentu? Mengapa? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di benaknya, membangun dinding kecurigaan yang semakin tinggi. Ia pernah mencoba menyamar sebagai sales produk kecantikan, bahkan sebagai jurnalis dari majalah gaya hidup elit, tapi setiap kali ia mendekat, ada semacam dinding tak terlihat yang memblokirnya. Leon Aesthetic seolah punya sistem pertahanan yang sangat rapi dan ketat.

Yosiana meraih cangkir kopinya yang sudah dingin. Aroma pahit kopi hitam menyebar di udara, seolah merefleksikan rasa frustrasinya. Ia memejamkan mata, memutar kembali rekaman wawancara dengan beberapa keluarga korban yang sempat ia temui secara diam-diam. Mereka semua bercerita tentang anak gadis mereka yang awalnya begitu bersemangat ingin mempercanti...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp9.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Novel
BEAUTY BLOOD
quinbbyyy
Novel
Bronze
Hidup Dengan Mayat ~Novel~
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Bayangan Hitam Di Jendela
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pohon Toge yang Mencari Kacang Merah
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
HORRIBLE NIGHT
Audhy R.H
Flash
LOSER
Rama Sudeta A
Novel
Kabar Duka
Maureen Fatma
Novel
Gold
Dering Kematian
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Pancajiwa
Nikodemus Yudho Sulistyo
Flash
Bronze
Arini
Sunarti
Novel
SITINGGIL PETILASAN KERAMAT
Heru Patria
Novel
KALAP DI YOGJA
fatimah
Novel
Jangan Tinggal Sendiri di Asrama
Firyal Fitriani
Cerpen
Bronze
LANGKAH KETUJUH DARI LIANG
glowedy
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Hitam Di Jendela
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jalan Buntu 404
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sang Kolektor Jiwa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jejak Pulang Yang Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Polaroid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pintu Retak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aroma Kopi Di Bangunan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Ranjang Antik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Kota Fajar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Merapi Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Gema Yang Membeku
Christian Shonda Benyamin