Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Simfoni Keabadian
0
Suka
637
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1: Klinik Tanpa Waktu

Kilatan kamera Yosiana menyambar wajah-wajah di layar monitor, mencari jejak, merajut benang-benang samar yang terentang dari setiap berita kehilangan. Sudah tiga bulan terakhir, ia tenggelam dalam investigasi kasus ini, kasus yang oleh sebagian besar media hanya dianggap "orang hilang biasa". Tapi naluri wartawan investigasi Yosiana berkata lain. Ia tahu ini bukan kasus biasa.

Kecurigaan Yosiana bermula dari pola yang terlalu mencolok: semua gadis muda yang menghilang belakangan ini memiliki rentang usia 18 hingga 25 tahun, berparas jelita, dan yang paling mencurigakan, semua pernah tercatat melakukan konsultasi di Leon Aesthetic, klinik operasi estetika eksklusif yang sangat tertutup. Klinik itu bagai benteng, hanya menerima klien tertentu, dengan reputasi dr. Leon yang bak dewa, mampu menyulap "kekurangan" menjadi "kesempurnaan" dengan sentuhan pisau bedahnya. Namun, di balik kemegahan itu, Yosiana mencium bau anyir misteri.

Pukul sebelas malam, Yosiana masih di kantor, ruang kerjanya berantakan oleh tumpukan berkas dan catatan tempel. Cahaya temaram monitor laptop memantulkan kacamata bacanya. Jemarinya lincah menari di atas keyboard, mencari data, menelusuri jejak digital. “Leon Aesthetic,” bisiknya, membaca alamat klinik yang tertera di layar. Sebuah bangunan megah bergaya art deco di pusat kota Makassar, berdiri kontras dengan bangunan-bangunan modern di sekelilingnya. Foto-foto di internet menunjukkan interior yang steril, mewah, dan dingin, seolah tak ada jejak manusia di sana.

Beberapa kali Yosiana mencoba menghubungi klinik itu sebagai calon pasien, namun selalu ditolak dengan alasan "daftar tunggu penuh" atau "tidak memenuhi kriteria khusus klinik". Frasa "kriteria khusus" itu selalu mengusik pikirannya. Kriteria seperti apa yang dimaksud? Hanya orang-orang tertentu? Mengapa? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di benaknya, membangun dinding kecurigaan yang semakin tinggi. Ia pernah mencoba menyamar sebagai sales produk kecantikan, bahkan sebagai jurnalis dari majalah gaya hidup elit, tapi setiap kali ia mendekat, ada semacam dinding tak terlihat yang memblokirnya. Leon Aesthetic seolah punya sistem pertahanan yang sangat rapi dan ketat.

Yosiana meraih cangkir kopinya yang sudah dingin. Aroma pahit kopi hitam menyebar di udara, seolah merefleksikan rasa frustrasinya. Ia memejamkan mata, memutar kembali rekaman wawancara dengan beberapa keluarga korban yang sempat ia temui secara diam-diam. Mereka semua bercerita tentang anak gadis mereka yang awalnya begitu bersemangat ingin mempercanti...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp9.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Novel
Gold
Fantasteen Scary Teru Teru Bozu
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Novel
POCONG BAPAK
DaraTresnaAnjas
Cerpen
Bronze
Tersesat Di Alam Gaib
Nasreen
Cerpen
Bronze
Kutukan Keluarga Bagian II: Kembali
Nisa
Cerpen
Bronze
Cermin Yang Tersisa
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
We Have Always Lived in the Castle
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Tempat Tidur Emak
Jasma Ryadi
Flash
Ditakuti Anak-anak
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Bronze
Hizib
Topan We
Novel
29 (Dua Puluh Sembilan)
Sri Winarti
Flash
Bronze
Ketukan Bolpoin
Sunarti
Cerpen
Bronze
Lipstick Letter Ghost
Risman Senjaya
Flash
Fever
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Si Kancil Dikeloni Kunti
Andriyana
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Yang Tersisa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Imajiner Yang Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Yamero
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kabut Asap Pelabuhan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jalan Buntu 404
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bus Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aroma Kopi Di Bangunan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Dokter
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Ingin Menyakitiku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Main Di Tengah Malam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin