Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Aku berdiri di sudut Kafe Kopi Nuansa. Bahu tegang. Telapak tangan sedikit lembap menggenggam nampan berisi dua cangkir latte yang harus sejajar. Tidak boleh miring. Tidak boleh goyah. Harus presisi.
Bau knalpot dari jalanan menyusup melalui jendela, mencuri aroma kopi yang seharusnya menenangkan. Di dalam kepalaku, suara-suara terus berdentum—menghitung, mengulang, memastikan segala sesuatu berada di tempatnya. Tak boleh ada gerak yang mengubah posisi yang telah tertata.
Dulu, aku mengira ini kelebihan. Ketelitian yang dipuj...