Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Siaran Terakhir
Pukul dua dini hari, Stasiun TV Nusantara adalah kuburan sunyi yang berdenyut samar oleh dengungan mesin. Di ruang kendali utama yang remang-remang, hanya Ardi seorang diri. Cahaya biru dari monitor-monitor besar menyorot wajah lelahnya, memantulkan kacamata berbingkai tipis yang melorot di hidungnya. Ardi adalah teknisi TV spesialis siaran malam, sebuah pekerjaan yang baginya adalah pelarian. Ia menyukai kesunyian, rutinitas yang monoton, dan kepastian bahwa di balik setiap tombol yang ia tekan, ada sistem yang berjalan. Manusia terlalu rumit, tapi mesin… mesin itu bisa diandalkan.
Stasiun TV Nusantara sendiri adalah relik. Bangunan tua dengan arsitektur kolonial yang angkuh, lorong-lorong panjang berbau apak, dan studio-studio yang sebagian besar sudah tidak terpakai. Beberapa karyawan senior sering berbisik tentang “kejadian-kejadian aneh” di masa lalu, tapi Ardi selalu mengabaikannya. Baginya, itu hanya bualan orang tua yang rindu drama. Dia punya tugas, dan tugasnya adalah memastikan siaran berjalan mulus.
Malam itu, seperti malam-malam sebelumnya, Ardi memantau siaran ulang sebuah drama seri lama yang tak pernah sepi penonton, meski ditayangkan di jam-jam keramat. Matanya mulai memberat, kafein di cangkirnya sudah lama menguap. Ia bersandar di kursi putarnya, nyaris tertidur, ketika sebuah gang...