Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pohon Terakhir di Kota Batu
Di Kota Batu, gedung-gedung menjulang tinggi, jalanan dipenuhi kendaraan, dan suara klakson menjadi lagu harian. Tak ada lagi taman bermain, tak ada kicau burung, dan tak ada hijaunya dedaunan. Hanya satu pohon yang tersisa—sebuah pohon tua yang berdiri kokoh di halaman sekolah dasar Harapan Bintang.
Namanya Pohon Kenari. Daunnya rimbun, batangnya lebar, dan akarnya menghujam kuat ke dalam tanah yang dulu subur. Anak-anak biasa duduk di bawahnya saat istirahat, merasakan angin sejuk yang tak lagi mereka temukan di mana pun.
Di antara anak-anak itu, ada seorang anak bernama Lio. Usianya 10 tahun, dan ia sangat mencintai alam. Ibunya pernah berkata, “Kalau kamu menjaga pohon, pohon akan menjaga kamu.” Sejak kecil, Lio menyirami pohon Kenari setiap pagi, membersihkan daun-daun kering, bahkan memeluknya seolah-olah pohon itu bisa merasakan kasih sayangnya.
Suatu hari, Lio mendengar kabar mengejutkan. Sebuah papan besar dipasang di halaman sekolah: "Lahan Ini Akan Dibangun Tempat Parkir Modern – Mulai Bulan Depan." Hatinya remuk. Itu berarti Pohon Kenari akan ditebang.
Tak tinggal diam, Lio mulai bertindak. Ia membuat poster bertuliskan, “Selamatkan Pohon Kenari – Paru-Paru Terakhir Kota Batu!” dan membagikannya ke teman-teman sekolahnya. Bersama mereka, Lio membuat petisi, mengumpulkan tanda tangan, dan mengirimkan surat kepada wali kota.
“Apa gunanya tempat parkir kalau kita tak bisa bernapas segar?” tulis Lio d...