Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Serigala dan Perempuan Naga di Ladang Terlarang
0
Suka
4,198
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di sebuah desa terpencil, ada legenda tentang ladang terlarang di tepi hutan gelap. Orang-orang mengatakan bahwa ladang itu dihuni oleh makhluk-makhluk aneh yang hanya muncul saat bulan purnama. Tak ada yang berani mendekat, hingga suatu hari, seekor serigala yang bisa berbicara dan seorang perempuan naga yang terbuang menemukan takdir mereka di tempat itu.

Serigala itu bernama Lupo. Dengan bulu hitam pekat dan mata merah menyala, ia bukanlah serigala biasa. Sejak kecil, ia hidup di bawah kutukan: tidak bisa berburu seperti serigala lainnya. Sebagai gantinya, ia diberi bakat yang aneh—bercocok tanam. Lupo telah mencoba menanam di berbagai tempat, tetapi tanah biasa tidak pernah cukup subur untuk menumbuhkan apa yang ia tanam. Desas-desus tentang ladang terlarang di hutan gelap menariknya. Mungkin di sana, kutukannya bisa menemukan tempat yang tepat.

Di sisi lain, ada perempuan naga bernama Valara. Ia diasingkan dari kaumnya karena berbeda—ia tidak memiliki kemampuan terbang atau mengeluarkan api seperti naga lainnya. Sebagai gantinya, Valara memiliki kemampuan aneh: ia bisa membuat tanaman tumbuh hanya dengan sentuhan tangannya, tapi tak satupun yang tahu asal kekuatan itu. Merasa tidak diterima, Valara memilih hidup di tempat terlarang, menyendiri di hutan kelam. Namun, ladang itu menyimpan rahasia yang lebih dalam dari yang ia bayangkan.

Suatu malam, Lupo berjalan menyusuri hutan gelap dengan harapan menemukan ladang itu. Bulan purnama bersinar terang, dan di balik kabut, ia melihat siluet seseorang. Valara, dengan sisik berkilauan dan mata berwarna hijau zamrud, sedang mengolah tanah. Mereka bertatapan—saling mengenali sebagai makhluk terbuang yang aneh dan tidak diterima oleh dunia luar.

"Apa yang kau lakukan di ladang terlarang ini?" tanya Lupo dengan nada berat, mencoba mengukur kekuatan perempuan naga di hadapannya.

"Aku yang seharusnya bertanya padamu, serigala. Mengapa kau datang ke tanah yang sudah dihindari oleh manusia dan makhluk lain?" jawab Valara dengan tatapan dingin.

"Aku mencari tanah subur. Bakatku tidak sesuai dengan alam liar. Tanaman yang kutanam selalu layu di tanah biasa. Tapi aku mendengar legenda tentang tempat ini... tanah ini bisa menumbuhkan apa saja," jawab Lupo sambil memperhatikan tanah di bawah kaki mereka, yang terasa lebih hidup dibandingkan tempat lain yang pernah ia kunjungi.

Valara tersenyum tipis. "Kau benar. Tanah ini memang aneh. Tapi ada harga yang harus dibayar. Setiap tanaman yang tumbuh di sini membawa sesuatu dari dunia lain. Sesuatu yang gelap."

Meski merinding mendengar peringatan itu, Lupo tidak gentar. Mereka berdua memutuskan untuk bekerja sama, menanam di ladang itu. Hari demi hari berlalu, tanaman mulai tumbuh dengan cepat—tapi semuanya tampak lebih dari sekadar tanaman biasa. Mereka tampak hidup, seolah memiliki roh.

Namun, saat panen pertama tiba, hal yang mengerikan mulai terjadi. Pada malam bulan purnama berikutnya, bayang-bayang mulai bermunculan di antara tanaman. Dari dalam batang dan akar, muncul sosok-sosok menyeramkan—hantu-hantu dari masa lalu, arwah yang terjebak di dunia antara.

Salah satu arwah mendekati Lupo dan Valara. Wajahnya pucat, dengan mata kosong yang menatap tajam. "Kalian telah membangunkan kami," katanya dengan suara serak. "Kami adalah jiwa-jiwa yang terikat pada tanah ini, dikutuk selamanya. Setiap panen yang kalian ambil, satu dari kami akan menuntut nyawa."

Malam itu berubah menjadi mimpi buruk. Lupo dan Valara harus berhadapan dengan makhluk-makhluk gelap yang muncul dari ladang mereka sendiri. Serigala itu menggunakan kecerdikannya, sementara perempuan naga mengerahkan seluruh kekuatan tumbuhan yang ia miliki untuk melawan.

Setelah pertempuran panjang, Valara akhirnya menemukan cara untuk menghentikan kutukan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Serigala dan Perempuan Naga di Ladang Terlarang
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Bronze
ATM Antrian Tengah Malam
Herman Sim
Novel
Sisik Emas
Retno Utama
Novel
Undercover(terbit)
Vaearen
Cerpen
Bronze
Simfoni Gema Yang Membeku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Putih
Christian Shonda Benyamin
Flash
Kembalikan Mataku, Mama!
anjel
Cerpen
Aku dan Hantu Fyodor Dostoevsky
Galang Gelar Taqwa
Novel
Gold
Hilang
Bentang Pustaka
Flash
DINARA Tak Ada Lagi Jalan Pulang
Hans Wysiwyg
Novel
Bronze
Surti
Herman Sim
Novel
Bronze
Hidup Dengan Mayat ~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
SUMI
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
Gold
At the Mountains of Madness dan Other Stories
Noura Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Diary of March
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Serigala dan Perempuan Naga di Ladang Terlarang
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Melawan Api
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Goresan Kapur, Impian Terukir
Mochammad Ikhsan Maulana
Flash
Bronze
Kenangan di Tepi Pantai
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Perasaanku Kepadanya: Antara Kagum atau Suka?
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Cinta yang Bersemi di Balik Senyuman
Mochammad Ikhsan Maulana
Skrip Film
Semester 5 yang penuh warna
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Seblak vs Mie Jebew
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Bronze
EMPAT JEJAK DI KYOTO Kunci Amaterasu dan Takdir Dua Dunia
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Ruang Tanpa Suara
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
VIP Rank Party wo Ridatsu shita Ore wa
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
EMPAT JEJAK DIKYOTO
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Harmoni Pagi ditengah Kandang Ayam
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Bronze
RUANG TANPA SUARA
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Pohon Toge yang Mencari Kacang Merah
Mochammad Ikhsan Maulana