Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Serigala dan Perempuan Naga di Ladang Terlarang
0
Suka
456
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di sebuah desa terpencil, ada legenda tentang ladang terlarang di tepi hutan gelap. Orang-orang mengatakan bahwa ladang itu dihuni oleh makhluk-makhluk aneh yang hanya muncul saat bulan purnama. Tak ada yang berani mendekat, hingga suatu hari, seekor serigala yang bisa berbicara dan seorang perempuan naga yang terbuang menemukan takdir mereka di tempat itu.

Serigala itu bernama Lupo. Dengan bulu hitam pekat dan mata merah menyala, ia bukanlah serigala biasa. Sejak kecil, ia hidup di bawah kutukan: tidak bisa berburu seperti serigala lainnya. Sebagai gantinya, ia diberi bakat yang aneh—bercocok tanam. Lupo telah mencoba menanam di berbagai tempat, tetapi tanah biasa tidak pernah cukup subur untuk menumbuhkan apa yang ia tanam. Desas-desus tentang ladang terlarang di hutan gelap menariknya. Mungkin di sana, kutukannya bisa menemukan tempat yang tepat.

Di sisi lain, ada perempuan naga bernama Valara. Ia diasingkan dari kaumnya karena berbeda—ia tidak memiliki kemampuan terbang atau mengeluarkan api seperti naga lainnya. Sebagai gantinya, Valara memiliki kemampuan aneh: ia bisa membuat tanaman tumbuh hanya dengan sentuhan tangannya, tapi tak satupun yang tahu asal kekuatan itu. Merasa tidak diterima, Valara memilih hidup di tempat terlarang, menyendiri di hutan kelam. Namun, ladang itu menyimpan rahasia yang lebih dalam dari yang ia bayangkan.

Suatu malam, Lupo berjalan menyusuri hutan gelap dengan harapan menemukan ladang itu. Bulan purnama bersinar terang, dan di balik kabut, ia melihat siluet seseorang. Valara, dengan sisik berkilauan dan mata berwarna hijau zamrud, sedang mengolah tanah. Mereka bertatapan—saling mengenali sebagai makhluk terbuang yang aneh dan tidak diterima oleh dunia luar.

"Apa yang kau lakukan di ladang terlarang ini?" tanya Lupo dengan nada berat, mencoba mengukur kekuatan perempuan naga di hadapannya.

"Aku yang seharusnya bertanya padamu, serigala. Mengapa kau datang ke tanah yang sudah dihindari oleh manusia dan makhluk lain?" jawab Valara dengan tatapan dingin.

"Aku mencari tanah subur. Bakatku tidak sesuai dengan alam liar. Tanaman yang kutanam selalu layu di tanah biasa. Tapi aku mendengar legenda tentang tempat ini... tanah ini bisa menumbuhkan apa saja," jawab Lupo sambil memperhatikan tanah di bawah kaki mereka, yang terasa lebih hidup dibandingkan tempat lain yang pernah ia kunjungi.

Valara tersenyum tipis. "Kau benar. Tanah ini memang aneh. Tapi ada harga yang harus dibayar. Setiap tanaman yang tumbuh di sini membawa sesuatu dari dunia lain. Sesuatu yang gelap."

Meski merinding mendengar peringatan itu, Lupo tidak gentar. Mereka berdua memutuskan untuk bekerja sama, menanam di ladang itu. Hari demi hari berlalu, tanaman mulai tumbuh dengan cepat—tapi semuanya tampak lebih dari sekadar tanaman biasa. Mereka tampak hidup, seolah memiliki roh.

Namun, saat panen pertama tiba, hal yang mengerikan mulai terjadi. Pada malam bulan purnama berikutnya, bayang-bayang mulai bermunculan di antara tanaman. Dari dalam batang dan akar, muncul sosok-sosok menyeramkan—hantu-hantu dari masa lalu, arwah yang terjebak di dunia antara.

Salah satu arwah mendekati Lupo dan Valara. Wajahnya pucat, dengan mata kosong yang menatap tajam. "Kalian telah membangunkan kami," katanya dengan suara serak. "Kami adalah jiwa-jiwa yang terikat pada tanah ini, dikutuk selamanya. Setiap panen yang kalian ambil, satu dari kami akan menuntut nyawa."

Malam itu berubah menjadi mimpi buruk. Lupo dan Valara harus berhadapan dengan makhluk-makhluk gelap yang muncul dari ladang mereka sendiri. Serigala itu menggunakan kecerdikannya, sementara perempuan naga mengerahkan seluruh kekuatan tumbuhan yang ia miliki untuk melawan.

Setelah pertempuran panjang, Valara akhirnya menemukan cara untuk menghentikan kutukan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Serigala dan Perempuan Naga di Ladang Terlarang
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Bronze
The Curse (Kutukan)
Kazehaya Shin
Cerpen
Bronze
Penjaga Kubur Itu Dulu Berjualan Sate Anjing
Habel Rajavani
Flash
Ilusi Makhluk Astral
Lebah Bergantung
Novel
Gold
Like Water for Chocolate
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
Kamar Arwah
Kartika Catur Pelita
Novel
Gold
Clown Terror
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
Selamat Tidur
Reva Lenathea
Cerpen
Bronze
Turun Gunung
AWSafitry
Novel
Gold
Fantasteen Scary Halte Angker
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Paris
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Hiroshima
Mizan Publishing
Novel
Madyam Padham
Avtor I Rezysior
Flash
Bronze
Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Oleh-oleh
Ari S. Effendy
Novel
Bronze
Pancajiwa
Nikodemus Yudho Sulistyo
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Serigala dan Perempuan Naga di Ladang Terlarang
Mochammad Ikhsan Maulana
Flash
Bronze
Kenangan di Tepi Pantai
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Bronze
Cinta dinegeri Awan
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Cinta di Negeri Awan
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Melawan Api
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Hantu di Pondok Tua
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Keindahan yang Tak Tergapai: Bidadari dalam Bayangan Hati
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Kenangan di Dunia Anime
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Dalam setiap Detak jantung
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Sayounara Ryuusei, Konnichiwa Jinsei
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Bronze
Ayam Kampus, Ayam Rumahan
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Jejak di Bawah Reruntuhan
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Kertas yang Jatuh Cinta pada Printer
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Laptopku, Teman Kerjaku
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Cinta di Balik Papan Tulis
Mochammad Ikhsan Maulana