Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Sejarah
Bronze
Selamat Tinggal Tanah Kelahiranku
0
Suka
312
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Malam telah begitu larut. Dinginnya malam pun telah menusuk tulang sehingga memaksa semua orang untuk terbaring di atas tempat tidur dengan tertutup selimut. Namun berbeda dengan seorang kakek tua yang nampak berdiri depan jendela sambil menatap keluar rumah. Dinginnya malam tak mempengaruhinya sama sekali.vIa tetap berdiri seorang diri. Hanya sebuah senyuman di wajah yang menemaninya malam itu.

Sang kakek tak pernah menyangka bahwa ia akan kembali ke tanah kelahirannya dengan kehidupan yang baru. D...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Sejarah
Cerpen
Bronze
Selamat Tinggal Tanah Kelahiranku
Anggrek Handayani
Novel
Bronze
Sang Kiai
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
Alibaba`s World
Noura Publishing
Novel
Bronze
Ambruk Beringin Tua
Indra Agusta
Novel
Gold
From Zero to Zero
Noura Publishing
Novel
Gold
Jack Ma
Noura Publishing
Novel
Gold
Muhammad Ali
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
September di Kota Kembang
Silvarani
Novel
Bronze
Gadis Tanpa Jiwa
Husni Magz
Novel
Bronze
PARADESHA
Rida Fitria
Cerpen
Bronze
Cerita Pagi Secangkir Kopi Batavia
Silvarani
Novel
Gold
Kolecer & Hari Raya Hantu
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Dialektika Mei
Lukita Lova
Novel
Gold
Dunia Dari Keping Ingatan
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Kutukan Koin Sang Raja
Kreta Amura
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Selamat Tinggal Tanah Kelahiranku
Anggrek Handayani
Cerpen
Aku Ingin Terlahir Kembali
Anggrek Handayani
Cerpen
Bronze
Kakek dan Bisma
Anggrek Handayani
Cerpen
Bronze
Kembalikan Senyum Ibu
Anggrek Handayani
Novel
Bronze
Sebuah Pengabdian
Anggrek Handayani
Novel
Bronze
Sepasang Satria Piningit
Anggrek Handayani
Novel
Izin Meminta Kasihmu, Papi
Anggrek Handayani
Novel
Bronze
Tahtamu Menantimu
Anggrek Handayani