Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Sejarah
Bronze
Selamat Tinggal Tanah Kelahiranku
0
Suka
209
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Malam telah begitu larut. Dinginnya malam pun telah menusuk tulang sehingga memaksa semua orang untuk terbaring di atas tempat tidur dengan tertutup selimut. Namun berbeda dengan seorang kakek tua yang nampak berdiri depan jendela sambil menatap keluar rumah. Dinginnya malam tak mempengaruhinya sama sekali.vIa tetap berdiri seorang diri. Hanya sebuah senyuman di wajah yang menemaninya malam itu.

Sang kakek tak pernah menyangka bahwa ia akan kembali ke tanah kelahirannya dengan kehidupan yang baru. D...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Sejarah
Cerpen
Bronze
Selamat Tinggal Tanah Kelahiranku
Anggrek Handayani
Novel
Gold
Gulag
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Kutukan Koin Sang Raja
Kreta Amura
Novel
Bronze
DI BAWAH LANGIT REFORMASI
Rizki Ramadhana
Novel
ESTRI
Mega Yohana
Novel
Gold
Selling Yourself
Mizan Publishing
Novel
Pita Merah
Miftachul W. Abdullah
Novel
Bronze
Garis Waktu yang Terulang
Dimas Adiputra
Novel
Gold
Kagum kepada Orang Indonesia
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
30 Hari Bulan September
Silvarani
Novel
Bronze
Langit Merah Batavia
Leyla Imtichanah
Novel
Gold
Digital Nation Movement
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
JEJAK LANGKAH BAPAK
Embun Pagi Hari
Novel
Bronze
Legenda Negeri Bharata
Putu Felisia
Novel
Sinkronisasi Jiwa
Adinda Amalia
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Selamat Tinggal Tanah Kelahiranku
Anggrek Handayani
Cerpen
Bronze
Kembalikan Senyum Ibu
Anggrek Handayani
Novel
Bronze
Sepasang Satria Piningit
Anggrek Handayani
Novel
Bronze
Sebuah Pengabdian
Anggrek Handayani
Cerpen
Bronze
Kakek dan Bisma
Anggrek Handayani
Cerpen
Aku Ingin Terlahir Kembali
Anggrek Handayani
Novel
Izin Meminta Kasihmu, Papi
Anggrek Handayani
Novel
Bronze
Tahtamu Menantimu
Anggrek Handayani