Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Jemari Samantha menekan-nekan dan menari. Setiap tuts yang ditekannya menyemburkan not-not balok ke udara. Begitu mengentak, begitu pecah. Di akhir, nada-nada itu terdengar ngaco.
Dia berhenti, berdiri, terhuyung, menenggak anggur langsung dari botol. Perempuan gila, rambut ikal gantung berantakan, hanya mengenakan lingerie, berjalan meliuk-liuk ke dekat jendela katup dua yang terbuka lebar. Perempuan itu gila dan alkohol membuatnya mabuk.
Hoy! Dia teriak, lalu tertawa sendiri.
Tak ada yang menyahut panggilannya. Matanya yang mulai kabur, menyipit dan samar-samar. Di luar sana hanya ada gedung-gedung yang tampak seperti wafer dan lampu-lampu taman seperti lolipop bercahaya.
“Lapar,” katanya, lalu berbalik menuju lemari es di dapur.
Dia berada dalam apartemennya milik suaminya. Bukan ... milik suaminya bukan cuma unit aparte...